Banjir Rob di Demak Semakin Tinggi, Lampau Lintas di Jalur Pantura Tersendat

Banjir Rob di Demak Semakin Tinggi, Lalu Lintas di Jalur Pantura Tersendat
Lampau lintas di jalur Pantura Semarang-Demak tersendat hingga beberapa kilometer Rabu (8/1) Pagi hari akibat banjir rob.(MI/Akhmad Safuan)

AIR laut pasang (rob) dan hujan lebat mengakibatkan banjir rob di Kabupaten Demak semakin meninggi Rabu (8/1) Pagi hari. Meskipun Kagak Tamat menimbulkan Stagnan total antrean panjang kendaraan di jalur Pantura Semarang-Demak Kagak terelakkan.

Pemantauan Media Indonesia hingga Rabu (8/1) pagi, banjir rob Lagi merendam jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak dengan ketinggian air mencapai 20-60 centimeter. Akibatnya  kendaraan Berkualitas dari arah Semarang maupun Sakral harus berjalan merambat karena harus menembus banjir hingga Lampau lintas tersendat lebih dari tiga kilometer.

Hujan cukup lebat mengguyur kawasan ini, mengakibatkan ketinggian banjir semakin meningkat dibandibgjan sebelumnya karena air sungai Kagak dapat mengalir Segera. Bahkan di sejumlah desa banjir rob mencapai ketinggian hingga 1,5 meter dan Membangun Anggota semakin sulit Buat beraktivitas. “Rob dan hujan mengakibatkan banjir semakin luas dan tinggi,” kata Jafar,56, Anggota Sayung, Kabupaten Demak.

Cek Artikel:  Pigai Minta Anggaran Rp20 Triliun Demi HAM, NasDem Ogah Pikir Negatif

“Sebelumnya banjir rob hanya berkisar 1,1 meter, tetapi kini telah mencapai 1,5 meter,” ujar Fauzan,60, Anggota Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak.

Akibatnya, Anggota kembali menggunakan Bahtera Buat keluar masuk desa yang sebagian besar telah tertutup air. Bahkan banjir rob ini tejah mencapai radius 8 kilometer dari bibir pantai hingga mengenai desa-desa bagian selatan di seberang jalur Pantura.

Akhmadun,45, Anggota Wedung, Kabupaten Demak, mengungkapkan banjir rob menutupi ruas jalan Demak-Wedung, juga merendam rumah Anggota dan pasar,  sehingga Anggota sulit beraktivitas. “Sungai penuh dan air Kagak mengalir. Sayang Anggota yang hendak berangkat kerja dan anak-anak sekolah harus berjalan menembus banjir,” tambahnya.

Cek Artikel:  Baleg dan Pemerintah Sepakat Bawa Revisi UU Keimigrasian ke Paripurna DPR

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Wahyu Sri Mulyani Rabu (8/1) mengatakan air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah Lagi berlangsung, bahkan rob kembali datang mulai pukul 01.00-05.00 WIB dengan ketinggian mencapai satu meter, sehingga berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura.

“Rob ini juga berdampak terganggunya aktivitas Anggota seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam,” ujar Wahyu Sri Mulyani.

Sementara itu, berdasarkan data Eksis puluhan desa di empat kecamatan di Demak terendam banjir rob yakni Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung. Cita-cita satu-satunya adalah segera selesainya tol laut dan segera dibangun tanggul laut Buat meredam banjir rob tersebut seperti diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Demak Akhmad Sugiharto.

Cek Artikel:  Tom Lembong Ajukan Praperadilan, Kejagung: Itu Hak Tersangka Silakan Saja

“Berbagai upaya telah dilakukan Buat mengatasi banjir rob yang telah berlangsung puluhan tahun, Cita-cita segera selesainya tol Semarang-Demak seksi 1 dan segera dibangun tanggul laut (seawall),” kata Akhmad.

Tetapi berdasarkan informasi, lanjut Akhmad, pembangunan tol seksi 1 Semarang-Sayung yang dapat membentengi kawasan di Demak bagian barat baru akan rampung pada 2027 mendatang, sedangkan tanggul laut baru akan dimulai pembangunannya tahun ini. Dengan demikian, ribuan Anggota Demak harus bersabar hingga beberapa tahun Tengah.

Menghadapi cuaca ekstrem dan banjir rob ini, lanjut Akhmad, Pemerintah Kabupaten Demak tejah menetapkan darurat bencana hingga beberapa bulan ke depan, apalagi diperkirakan hujan Lagi akan berlangsung hingga Maret dengan puncak pada Februari mendatang. “Kami telah berusaha maksimal Buat mengatasi kondisi ini,” imbuhnya. (N-2)

 

Mungkin Anda Menyukai