GERHANA Mentari adalah salah satu fenomena alam yang selalu menarik perhatian. Ketika bulan bergerak Akurat di antara bumi dan Mentari, Terang Mentari sebagian atau sepenuhnya terhalang, menciptakan pemandangan yang Spesial di langit.
Sayangnya, gerhana Mentari hanya dapat diamati selama beberapa menit karena posisi bulan, Mentari, dan bumi yang Lanjut bergerak.
Badan Antariksa Eropa (ESA) sedang merancang misi luar angkasa yang memungkinkan gerhana Mentari berlangsung lebih Pelan, bahkan hingga berjam-jam, dalam Dasa warsa mendatang.
Misi ini disebut Proba-3, di mana dua satelit akan bekerja sama Kepada menciptakan gerhana Mentari buatan. Dengan ini, para ilmuwan dapat mengamati gerhana Ketika pun diperlukan Kepada mendukung penelitian.
Meneliti Korona Mentari
Gerhana Mentari buatan ini bertujuan membantu para ilmuwan lebih memahami atmosfer terluar Mentari, yang dikenal sebagai korona. Korona adalah cincin Terang tipis yang terlihat di Sekeliling bulan Ketika terjadi gerhana Mentari. Misi ini, akan memungkinkan para peneliti Kepada dengan mudah mempelajari bagian tengah korona, Daerah paling atas atmosfer Mentari.
Ini menjadi Konsentrasi perhatian karena merupakan sumber angin Mentari dan cuaca luar angkasa. Fenomena ini dapat memengaruhi satelit dan Bumi, terutama melalui letusan Kekuatan Tak teratur, yang disebut ‘ejeksi massa koronal’.
Suhu korona mencapai lebih dari satu juta derajat Celsius, membuatnya jauh lebih panas daripada permukaan Mentari yang relatif dingin, Sekeliling 5500ºC. Fakta ini bertentangan dengan Intelek sehat, karena biasanya suhu akan menurun seiring menjauhnya dari sumber panas.
Satu-satunya waktu Kepada Menyaksikan korona dengan Jernih adalah selama gerhana Mentari, tetapi gerhana alami jarang terjadi dan mungkin hanya berlangsung beberapa menit. Dengan proyek ini, ESA bertujuan menciptakan dua gerhana buatan setiap minggu.
Masing-masing gerhana akan berlangsung selama enam jam, dan proyek ini direncanakan Kepada dua tahun ke depan.
Peneliti Istimewa Kepada koronagraf Proba-3, Andrei Zhukov, mengatakan bahwa penelitian ini dapat mengubah pemahaman kita tentang Mentari. “Ini Betul-Betul mengubah permainan,” ungkapnya.
Metode Kerja
Misi Proba-3 melibatkan dua satelit, Occulter dan Coronagraph, yang terbang dalam Susunan yang Akurat dengan jarak 500 kaki.
Konfigurasi Spesial ini memungkinkan Occulter Kepada menghalangi Terang Mentari dan menghasilkan bayangan pada Coronagraph. Menciptakan gerhana buatan di orbit.
Misi ini mencapai tingkat presisi yang sangat tinggi, bahkan disebut ESA “setebal kuku jari,” yang belum pernah tercapai sebelumnya, dalam eksplorasi ruang angkasa.
Dalam misi ini, Proba-3 mengandalkan berbagai teknologi canggih. Teknologi seperti GPS, pelacak bintang, laser, dan tautan radio, yang memungkinkan kedua satelit secara Mekanis mempertahankan posisi yang Akurat.
Dengan ini, kedua satelit dapat berfungsi seolah-olah menjadi satu observatorium terpadu, memberikan kinerja optik yang dibutuhkan Kepada tujuan penelitian. (ESA/CBC/NPR/Z-3)