Dianggap jadi Ancaman Keamanan Nasional Amerika, Nasib TikTok di Ujung Tanduk

Dianggap jadi Ancaman Keamanan Nasional Amerika, Nasib TikTok di Ujung Tanduk
Nasib TikTok di Amerika(Dok. Usadaily)

TIKTOK, salah satu aplikasi media sosial paling Terkenal di Amerika Perkumpulan, menghadapi ancaman Pelarangan besar-besaran. Ancaman ini didasarkan pada kekhawatiran bahwa kepemilikan TikTok oleh ByteDance, sebuah perusahaan asal Tiongkok, dapat membahayakan keamanan nasional AS.

Pemerintah AS menuduh ByteDance Mempunyai akses ke data pengguna Amerika yang berpotensi dibagikan dengan pemerintah Tiongkok.

Isu ini dimulai sejak 2020 ketika mantan Presiden Donald Trump mencoba melarang TikTok melalui perintah eksekutif. Tetapi, langkah tersebut akhirnya dibatalkan oleh pengadilan.

Pada tahun-tahun berikutnya, kekhawatiran ini Maju muncul, terutama karena meningkatnya popularitas TikTok di kalangan pengguna muda.

Cek Artikel:  PBB Kecam Israel Jadikan Gaza Kuburan bagi Jurnalis

Ketika ini, lebih dari 170 juta orang di AS menggunakan aplikasi ini, menjadikannya salah satu platform media sosial terbesar di negara tersebut.

Langkah Terbaru

Pada 24 April 2024, Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang yang mengharuskan ByteDance Buat menjual TikTok sebelum 19 Januari 2025.

Kalau gagal, aplikasi ini akan dilarang sepenuhnya. Penyedia layanan internet di AS juga Enggak akan diizinkan mengakses atau mengizinkan akses ke aplikasi ini.

Keputusan ini memicu pro dan kontra, Berkualitas dari kalangan politik maupun masyarakat Lumrah.

Pengaruh Potensial

Kalau Pelarangan diberlakukan, Sekeliling 7.000 karyawan TikTok di AS akan menghadapi ketidakpastian pekerjaan.

Cek Artikel:  Tolak Permintaan Ukraina Soal Penangkapan Putin, Meksiko: Bukan Urusan Kami!

Selain itu, jutaan pengguna yang mengandalkan aplikasi ini Buat hiburan, informasi, dan bahkan bisnis kecil akan kehilangan salah satu alat Krusial mereka.

Kekhawatiran lain adalah Pengaruh pada kebebasan berbicara, mengingat TikTok telah menjadi platform Krusial bagi banyak komunitas Buat menyuarakan pendapat mereka.

Langkah Selanjutnya

ByteDance telah mengajukan banding ke Mahkamah Mulia Buat membatalkan keputusan pengadilan yang mendukung Pelarangan tersebut.

Pada 10 Januari 2025, Mahkamah Mulia dijadwalkan Buat meninjau argumen ini. ByteDance berharap keputusan ini dapat dibatalkan karena dianggap melanggar hak kebebasan berbicara yang dijamin oleh Konstitusi AS. (Usatoday/Z-10)

Mungkin Anda Menyukai