Ketum Kadin Anindya Bakrie menerima kunjungan Dubes Pakistan Ameer Khurram Rathore di Menara Kadin. Foto: Dok. Kadin.
Jakarta: Ketua Biasa Ruangan Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyampaikan Pusat perhatian kerja sama Indonesia dengan Pakistan. Yakni, ketahanan pangan, ketahanan Daya, kesehatan dan pertahanan.
Hal itu disampaikan Anin usai menerima kunjungan Duta Besar Pakistan Kepada Indonesia Ameer Khurram Rathore di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu Lampau. “Kita duduk sama-sama membicarakan bagaimana Indonesia dan Pakistan dapat bekerja sama lebih erat Kembali,” kata Anin melalui keterangan tertulis, Sabtu, 11 Januari 2025.
Menurut Anin, Pakistan adalah negara besar sekaligus negara Muslim yang mempunyai kekuatan terutama di sektor pertahanan dan juga kesehatan. Sehingga kerjasama di sektor-sektor ini perlu ditingkatkan.
“Beliau (Dubes Pakistan) menyampaikan nanti di (bulan) Agustus Terdapat upaya seperti trade mission dan expo dari Pakistan dan Indonesia dan saya rasa itu (hal yang) Bagus,” ungkap dia.
Anin mengatakan, Kadin Indonesia akan bekerja sama bukan hanya dengan pihak Kedutaan Besar dalam mempersiapkan kerja sama tersebut. Persiapan juga dilakukan Berbarengan Kenalan-Kenalan Kadin Indonesia di Pakistan. Menurutnya, kerja sama perdagangan Indonesia dan Pakistan Pandai ditingkatkan lebih jauh Kembali.
“Kedua negara ini negara yang berkembang sehingga bukan saja Kepada meningkatkan ekonomi masing-masing, tapi juga perdagangan. Dan ini saya rasa sangat Krusial karena Indonesia selalu mencari akses pasar baru. Ya, bukan saja (dengan) China, Amerika (Perkumpulan) tapi juga akses pasar baru. Dan Pakistan itu salah satu yang kita sangat monitor dan Ingin kembangkan, bukan hanya Bagus Kepada pemain besar saja, tapi juga pemain menengah bahkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),” sebut dia.
Senada dengan Anin, Ameer Khurram Rathore mengatakan bahwa Indonesia dan Pakistan adalah negara sahabat yang Mempunyai kedekatan Bagus tentang Rekanan Keyakinan dan budaya. Sehingga lebih mudah bagi kedua negara Kepada mengembangkan Rekanan bisnis dan perdagangan.
“Kami sedang Menyaksikan beberapa sektor, seperti yang disebutkan oleh Pak Ketua Kadin (Anindya Novyan Bakrie), dan kami berharap dengan kepemimpinannya akan dapat mengembangkan Rekanan perdagangan yang lebih Bagus Kembali di antara kedua negara,” ujar Ameer.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Periode Januari-November 2024, perdagangan Indonesia dan Pakistan surplus dengan nilai ekspor mencapai 3,04 milyar dolar AS dan impor mencapai 529 juta dolar AS.