Sri Sultan Perpanjang Masa Siaga Darurat Bencana Hingga 3 Februari

Sri Sultan Perpanjang Masa Siaga Darurat Bencana Hingga 3 Februari
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubowono X.(MI/Agus Utantoro)

GUBERNUR Daerah Istimewa Yoguakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, memperpanjang masa siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 3 Februari mendatang.

Status tersebut Sebaiknya berakhir Copot 31 Desember 2024  melalui SK nomor 504/KEP/2024 tentang Penetapan Perpanjangan Kedua Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi (banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem).

Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad. “Perpanjangan ini berlaku mulai 3 Januari 2025 hingga Copot 3 Februari 2025,” katanya, Selasa (7/1) di Yogyakarta.

Ia menjelaskan, perpanjangan siaga darurat bencana hidrometeorologi dilandasi peringatan Awal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menunjukkan bahwa potensi bencana, seperti longsor, banjir, dan cuaca ekstrem di provinsi ini Lagi tinggi.

Cek Artikel:  Gempa Berkekuatan 5 Magnitudo Guncang Kabupaten Bandung dan Garut

“Kondisi curah hujan cukup tinggi itu Lagi akan berlangsung Tiba bulan Mei. Jadi, di Januari ini kita Lagi melakukan siaga darurat, karena Eksis potensi bencana longsor, kemudian cuaca ekstrem, dan banjir,” kata dia.

Menurut dia, BMKG juga memberikan informasi adanya bibit siklon tropis 98S yang dapat memicu tinggi gelombang laut serta peningkatan kecepatan angin di kawasan Samudra Hindia, selatan Jawa Timur-Bali, dan sekitarnya.

Di Area DIY, ujarnya, sejak Oktober 2024, pihaknya mencatat bencana longsor terjadi di 377 titik di lima kabupaten/kota, yakni Kulon Progo, Gunungkidul, Sleman, Bantul, dan sebagian kecil Kota Yogyakarta. BPBD DIY juga mencatat 262 kejadian cuaca ekstrem dan 27 kejadian banjir selama 2024.

Cek Artikel:  11 Pegawai Komdigi Jadi Tersangka Judi Online, Polisi Langsung Geledah Kantor Menteri Meutya

“BPBD DIY telah menyiapkan langkah mitigasi, Berkualitas struktural maupun non-struktural, salah satunya mendistribusikan bronjong ke kelurahan-kelurahan rawan longsor. Nanti bronjong itu Kepada dilakukan pemasangan dengan kerja bakti dari masyarakat. Kemudian, kita membantu penyediaan angkong, linggis, Eksis cangkul, kemudian Eksis sekop, serta permakanan,” ujar dia.

Setelah penetapan perpanjangan status siaga darurat itu, masyarakat DIY diimbau tetap waspada, terutama terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan pohon tumbang.

“Pertama, Kepada masyarakat tetap waspada, terutama terkait dengan cuaca ekstrem yang akan menimbulkan pohon tumbang, sehingga Kepada melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon yang dianggap atau berpotensi tumbang,” katanya.

Dia juga meminta masyarakat di daerah rawan longsor, khususnya di Area Kulon Progo, Kepada Lanjut memperhatikan informasi terkini dari BMKG. (AU/J-3)

Cek Artikel:  Komisi III DPR Cecar Jaksa Mulia Soal Kasus Tom Lembong: Seperti Balas Dendam Politik

 

Mungkin Anda Menyukai