Liputanindo.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mencatat jumlah Anggota Kelurahan Cipaku yang diduga keracunan bertambah dari 71 orang menjadi 93 orang pada Selasa.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah menyebutkan jumlah Anggota yang terindikasi keracunan hari ini bertambah 19 orang di Puskesmas Cipaku, dua orang di Rumah Sakit (RS) Melania, dan satu orang di RS Juliana.
Ia menjelaskan Begitu ini kondisi Anggota yang diduga keracunan mayoritas dalam kategori ringan dan sedang. Sedangkan pasien dengan kategori berat, seperti Kehilangan cairan tubuh, dirujuk ke rumah sakit.
“Paling banyak usia 20-44 tahun, dewasa. Anak-anak juga Eksis, tadi kita lihat sudah Eksis lima orang,” Jernih dia di Distrik setempat, Selasa (6/5/2024)
Syarifah menyampaikan pasien yang dirujuk ke rumah sakit merupakan pasien yang sudah dalam keadaan Kehilangan cairan tubuh berat dan sudah dilakukan EKG.
Ia menegaskan Pemkot Bogor secepatnya merujuk pasien dengan kategori tersebut, agar Kagak kecolongan lantaran pada Senin (3/6/2024) sore salah seorang Anggota di antaranya meninggal dunia usai dirujuk dan dirawat di RS Juliana.
“Mudah-mudahan Kagak Eksis penambahan Tengah ya. Tapi tadi dari yang diperiksa pun Eksis mereka yang sudah ke puskesmas, tapi Tetap terasa, jadi diobati Tengah,” kata Syarifah.
Dari hasil keterangan yang didapat dari Anggota, Syarifah mengatakan masing-masing Anggota mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, nyeri perut, dan diare dalam waktu yang berbeda-beda.
Seluruh korban menyantap makanan nasi beserta lauk dari acara haul pada Sabtu (1/6) malam. Sebagian besar mengalami gejala terindikasi keracunan dan mendatangi Puskesmas Cipaku pada Senin (3/6).
“Jadi dia Eksis yang makan di pukul 20.00 WIB, jam 21.00 WIB Eksis yang sudah muntah, kan daya tahan masing-masing. Eksis juga yang beberapa hari kemudian (bergejala), Eksis yang besoknya,” kata Syarifah. (Ant)