9 Langkah Kondusif dan Dampaktif Mengatasi Gigitan Ular

9 Cara Aman dan Efektif Mengatasi Gigitan Ular
9 Langkah aman untuk mengatasi gigitan ular berbisa(Freepik)

GIGITAN ular bisa menjadi peristiwa yang sangat berbahaya, terutama jika ular yang menggigit adalah ular berbisa.

Meskipun tidak semua gigitan ular berakibat fatal, penanganan yang salah atau keterlambatan dalam mendapatkan perawatan medis dapat memperburuk keadaan dan meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk kerusakan jaringan, kegagalan organ, bahkan kematian.

Oleh karena itu, mengetahui cara melakukan pertolongan pertama yang tepat saat digigit ular adalah langkah penting untuk meminimalkan risiko.

Baca juga : WHO Peringatkan Ancaman Kalau Kekurangan Penawar Pandai Ular

Definisikel ini akan membahas secara lengkap langkah-langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan saat terjadi gigitan ular, serta beberapa mitos umum yang perlu dihindari.

1. Identifikasi Jenis Ular

Langkah pertama yang penting dalam menilai gigitan ular adalah menentukan apakah ular tersebut berbisa atau tidak.

Meskipun hal ini bisa sulit dilakukan dalam kondisi darurat, jika Anda mengetahui jenis ular yang menggigit, itu bisa membantu tim medis menentukan perawatan yang lebih tepat.

Baca juga : WHO: Loyalp 4 Menit Satu Orang Meninggal Digigit Ular

Kepribadianistik-ciri ular berbisa biasanya mencakup kepala yang berbentuk segitiga, lubang kecil di antara mata dan hidung, serta pupil berbentuk elips (seperti mata kucing).

Tetapi, ini bukan aturan baku, dan beberapa ular berbisa dapat memiliki penampilan yang mirip dengan ular tidak berbisa.

Kalau Anda tidak yakin, anggap saja ular tersebut berbisa dan ikuti langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat.

Baca juga : 6 Mitos dan Fakta Terkait Lapisan Ozon

2. Tetap Tenang dan Hindari Panik

Setelah terkena gigitan ular, langkah pertama dan terpenting adalah tetap tenang.

Rasa panik dapat mempercepat detak jantung dan menyebabkan bisa ular lebih cepat menyebar melalui sistem peredaran darah.

Usahakan untuk tetap dalam posisi duduk atau berbaring, dan batasi gerakan sebanyak mungkin. Semakin sedikit Anda bergerak, semakin lambat penyebaran bisa ke seluruh tubuh.

Cek Artikel:  Mengenal Apa Itu Konsultan Fetomaternal Krusial untuk Ibu Hamil

Baca juga : Apakah Akurat Infeksi DBD tidak Pandai Berulang?

Mengendalikan napas juga sangat penting untuk menjaga detak jantung tetap stabil.

Anda mungkin merasa cemas atau takut, tetapi ingatlah bahwa dengan melakukan pertolongan pertama yang tepat, Anda bisa memperlambat efek gigitan dan meningkatkan peluang pemulihan penuh.

3. Jauhkan Area yang Digigit dari Jantung

Salah satu langkah penting untuk memperlambat penyebaran bisa adalah menjaga bagian tubuh yang terkena gigitan lebih rendah dari jantung.

Ini membantu memperlambat aliran darah ke jantung dan organ-organ vital lainnya, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk mendapatkan perawatan medis.

Kalau Anda digigit di tangan atau kaki, usahakan untuk tetap diam dan jangan mengangkat area tersebut terlalu tinggi.

Misalnya, jika Anda digigit di kaki, duduk atau berbaringlah dengan kaki sedikit diturunkan dari tubuh. Kalau digigit di tangan, letakkan tangan di samping tubuh dengan posisi lebih rendah dari dada.

4. Rapikan Luka dengan Air dan Sabun

Setelah terkena gigitan, bersihkan area yang digigit dengan lembut menggunakan air bersih dan sabun untuk menghilangkan kotoran atau bakteri.

Jangan menggosok atau menekan area tersebut, dan hindari penggunaan alkohol atau antiseptik keras yang dapat memperburuk kondisi luka.

Perlu dicatat bahwa Anda tidak boleh mencoba menghisap bisa dari luka dengan mulut. Ini adalah salah satu mitos umum yang berbahaya.

Menghisap bisa tidak hanya tidak efektif, tetapi juga bisa menyebabkan infeksi atau bahkan mengirimkan bisa ke orang yang mencoba membantu.

5. Pasang Perban Elastis (Bukan Tourniquet)

Kalau memungkinkan, gunakan perban elastis atau kain yang cukup lebar untuk melilit area yang digigit.

Perban ini harus dipasang dengan cukup kuat untuk memperlambat penyebaran bisa melalui pembuluh darah, tetapi tidak terlalu kencang hingga menghalangi aliran darah sepenuhnya.

Cek Artikel:  Bacaan Doa agar Lekas Haid

Ini bukan tourniquet (pembendungan total), yang berisiko merusak jaringan di bawahnya karena kekurangan pasokan darah.

Perban elastis bisa dipasang beberapa sentimeter di atas dan di bawah luka gigitan.

Tetapi, perban ini hanya bersifat sementara dan harus segera dilepas ketika bantuan medis tiba atau jika perban tersebut menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang luar biasa.

6. Imobilisasi Bagian Tubuh yang Terkena Gigitan

Kalau gigitan terjadi di bagian tubuh seperti lengan atau kaki, sangat penting untuk membuat bagian tersebut tetap diam.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan bidai (penyangga) yang terbuat dari bahan apa pun yang ada di sekitar, seperti kayu atau batang pohon, untuk membatasi gerakan.

Semakin sedikit gerakan yang dilakukan oleh bagian tubuh yang terkena, semakin lambat bisa ular menyebar ke seluruh tubuh.

Imobilisasi tidak hanya penting untuk membatasi penyebaran bisa, tetapi juga untuk mencegah cedera lebih lanjut pada jaringan yang mungkin sudah terkena efek dari gigitan tersebut.

7. Hindari Mitos Pertolongan Pertama yang Salah

Terdapat banyak mitos yang berkembang di masyarakat terkait dengan cara penanganan gigitan ular.

Beberapa di antaranya tidak hanya tidak efektif, tetapi bahkan bisa berbahaya. Berikut adalah beberapa mitos yang perlu dihindari:

  • Menghisap bisa: Seperti yang telah disebutkan, menghisap bisa ular dari luka sangat tidak dianjurkan. Langkah ini tidak efektif dan bisa menyebabkan luka infeksi atau menyebarkan bisa ke orang yang mencoba menghisapnya.

  • Mengikat dengan tourniquet: Mengikat area yang digigit dengan kencang bisa memutus aliran darah dan menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen. Tourniquet hanya boleh digunakan dalam situasi ekstrem dan hanya oleh tenaga medis yang terlatih.

  • Memotong luka gigitan: Beberapa orang percaya bahwa memotong area gigitan bisa mengeluarkan bisa. Ini adalah praktik yang salah dan berisiko memperburuk cedera serta meningkatkan risiko infeksi.

  • Memberikan alkohol atau kafein: Kedua zat ini dapat mempercepat detak jantung dan meningkatkan aliran darah, yang pada akhirnya mempercepat penyebaran bisa ke seluruh tubuh.

Cek Artikel:  Wapres Minta Kampus Sesuaikan Kurikulum dengan Kebutuhan Industri

8. Segera Dapatkan Sokongan Medis

Langkah paling penting setelah melakukan pertolongan pertama adalah mendapatkan bantuan medis secepat mungkin. Kalau Anda berada di daerah terpencil, hubungi layanan darurat atau bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat.

Di rumah sakit atau klinik, korban gigitan ular akan diperiksa untuk melihat apakah perlu diberikan antivenom (serum anti-bisa), yang merupakan satu-satunya penanganan spesifik untuk gigitan ular berbisa.

Krusial untuk diingat bahwa tidak semua gigitan ular membutuhkan antivenom, terutama jika gigitan berasal dari ular yang tidak berbisa. Dokter akan menilai kondisi pasien sebelum memutuskan pengobatan yang diperlukan.

9. Pantau Gejala Lanjutan

Setelah digigit, korban mungkin mengalami gejala seperti bengkak, nyeri, dan perubahan warna di sekitar area gigitan.

Gejala ini normal, tetapi jika disertai dengan kesulitan bernapas, pingsan, muntah, atau keringat berlebihan, segera cari bantuan medis darurat.

Tanda-tanda ini mungkin menunjukkan bahwa bisa ular mulai mempengaruhi sistem tubuh lebih luas, yang memerlukan perawatan segera.

Gigitan ular bisa menjadi situasi yang menakutkan dan berbahaya, tetapi dengan penanganan yang tepat, risikonya bisa diminimalkan.

Tetap tenang, hindari gerakan yang berlebihan, jaga area gigitan tetap rendah, bersihkan luka, dan gunakan perban elastis jika diperlukan.

Hindari mitos berbahaya seperti menghisap bisa atau menggunakan tourniquet. Yang paling penting, segera dapatkan bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.

Dengan pengetahuan tentang pertolongan pertama yang benar, Anda dapat membantu menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi serius akibat gigitan ular. (Z-10)

Mungkin Anda Menyukai