9 Fenomena yang Akan Ditemui Astronot NASA di Kutub Selatan Bulan

9 Fenomena yang Akan Ditemui Astronot NASA di Kutub Selatan Bulan
Para astronaut dari Kampanye Artemis NASA akan mengalami berbagai fenomena luar biasa, termasuk matahari yang melayang, debu bulan yang tajam, listrik statis, serta gravitasinya yang ringan.(NASA)

KAMPANYE Artemis NASA akan mengirimkan perempuan pertama dan orang kulit berwarna pertama ke wilayah kutub selatan Bulan. Kampanye ini menandai kembalinya manusia ke permukaan Bulan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 50 tahun.

Fenomena luar biasa yang akan dialami para astronot Artemis:

1. Sebuah Surya yang Melayang dan Bayangan Raksasa

Di dekat Kutub Selatan Bulan, para astronot akan melihat bayangan dramatis yang 25 sampai 50 kali lebih panjang dari objek yang memancarkannya. Mengapa? Karena Surya menyinari permukaan di sana dengan sudut yang rendah, menggantung hanya beberapa derajat di atas cakrawala. 

Akibatnya, para astronot tidak akan melihat Surya terbit dan terbenam. Sebaliknya, mereka akan melihatnya melayang-layang di dekat cakrawala saat bergerak secara horizontal melintasi langit.

Baca juga : Starliner Boeing Mendarat di New Mexico Tanpa Astronaut, Selesaikan Misi Setelah Penundaan Panjang

2. Debu Lengket dan Setajam Silet

Debu permukaan bulan, yang disebut regolith, yang melapisi permukaan Bulan terlihat halus dan lembut seperti bedak. Tapi, penampakan bisa menipu. Regolith Bulan terbentuk ketika meteoroid menghantam permukaan Bulan, melelehkan dan menghancurkan batuan menjadi serpihan-serpihan kecil dan tajam. 

Bulan tidak memiliki air atau angin yang bergerak untuk menghaluskan butiran regolith, sehingga butiran-butiran itu tetap tajam dan gatal, dan bisa membahayakan astronot dan peralatan mereka.

Cek Artikel:  Tiang Kabel Berbarengan untuk Pengaturan Kabel Serat Optik

3. Diisi dengan Listrik Stagnan

Karena Bulan tidak memiliki atmosfer, permukaannya terpapar plasma dan radiasi Surya. Akibatnya, listrik statis terbentuk di permukaannya, seperti yang terjadi saat Anda mengayunkan kaki di lantai berkarpet. Ketika Anda menyentuh sesuatu, Anda memindahkan muatan tersebut melalui guncangan kecil. 

Baca juga : Eksis Ketegangan Demi Boeing dan NASA Putuskan Mengembalikan Starliner Tanpa Astronaut

Di Bulan, transfer ini bisa menyebabkan korsleting pada peralatan elektronik. Debu Bulan juga bisa masuk ke tempat tinggal astronot, karena listrik statis menyebabkan debu mudah menempel pada pakaian antariksa. NASA telah mengembangkan metode untuk mencegah debu dengan menggunakan tekstil tahan, filter, dan perisai yang menggunakan medan listrik untuk menghilangkan debu dari permukaan.

4. Sensasi Baru yang Ringan

Para penjelajah bulan Artemis akan merasakan pantulan pada langkah mereka saat melintasi permukaan bulan. Ini karena gravitasi tidak akan menarik mereka ke bawah sekuat yang terjadi di Bumi. 

Bulan hanya seperempat ukuran Bumi, dengan gravitasi enam kali lebih kecil. Aktivitas sederhana, seperti mengayunkan palu batu untuk memecah sampel, akan terasa berbeda. Meskipun palu akan terasa lebih ringan untuk dipegang, kelembamannya tidak akan berubah, sehingga menimbulkan sensasi yang aneh bagi para astronot. 

Cek Artikel:  Redmi Note 13 Pro Plus 5G vs Redmi Note 13 Pro 5G Mana yang Lebih Unggul

Baca juga : Bunyi Aneh dari Kapsul Starliner Boeing Memicu Pencarian Penyebab

Gravitasi yang lebih rendah juga memiliki keistimewaan. Para astronot tidak akan terbebani oleh pakaian antariksa yang berat seperti halnya di Bumi. Ditambah lagi, memantul-mantul di Bulan sangat menyenangkan.

5. Bulan Sabit yang Meleleh di Bumi?

Ketika para astronot Artemis melihat langit dari Bulan, mereka akan melihat planet tempat tinggal mereka bersinar kembali ke arah mereka. Seperti halnya penduduk Bumi yang melihat fase-fase Bulan yang berbeda dalam satu bulan, para astronot juga akan melihat Bumi yang terus bergeser. Fase Bumi terjadi berlawanan dengan fase Bulan: Ketika Bumi mengalami Bulan baru, Bumi akan tampak utuh dari Bulan.

6. Cakrawala yang Sangat Kecil

Karena Bulan lebih kecil daripada Bumi, cakrawala Bulan akan terlihat lebih pendek dan lebih dekat. Bagi orang yang berdiri di permukaan Bumi, cakrawala itu berjarak 3 mil, tapi bagi astronot di Bulan, cakrawala itu hanya berjarak 1,5 mil, sehingga membuat sekelilingnya tampak terbatas.

Baca juga : Apa yang Dilakukan Astronot NASA Suni Williams dan Butch Wilmore Tamat 2025

7. Suhu yang Bukan Lazim di Dunia Ini

Karena sinar matahari di Kutub Selatan Bulan menyinari permukaan Bulan secara horizontal, sinar matahari menyapu pinggiran kawah, tapi tidak selalu mencapai dasar kawah. 

Cek Artikel:  Penemuan Fosil Trilobit Ungkap Struktur Kepala dan Pelengkap Baru yang Mengejutkan

Beberapa kawah yang dalam belum pernah melihat cahaya matahari selama miliaran tahun, sehingga suhu di sana bisa turun hingga minus 334 F. Itu hampir tiga kali lebih dingin dari suhu terendah yang tercatat di Antartika. Di sisi lain, area yang terkena sinar matahari langsung, seperti pinggiran kawah, bisa mencapai suhu 130 F.

8. Langit yang Hitam Pekat

Bulan, tidak seperti Bumi, tidak memiliki atmosfer yang tebal untuk menyebarkan cahaya biru, sehingga langit siang hari berwarna hitam. Para astronot akan melihat kontras yang mencolok antara langit yang gelap dan tanah yang terang.

9. Medan yang Terjal

Para pejalan kaki di Bulan Artemis akan menemukan lanskap terjal yang membutuhkan keahlian untuk melewatinya. Bulan memiliki gunung, lembah, dan ngarai, tapi fitur yang paling menonjol bagi para astronot di permukaannya adalah jutaan kawah. 

Di dekat Kutub Selatan, kawah-kawah yang menganga dan bayangan yang panjang akan menyulitkan para astronot untuk menavigasinya. Tapi, dengan pelatihan dan perlengkapan khusus, para astronot akan siap menghadapi tantangan tersebut. (NASA/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai