Jakarta (ANTARA) – Lebih dari 80.000 turis terjebak di Sanya, sebuah kota resor pesisir di Provinsi Hainan, China akibat penguncian Distrik (lockdown) setelah komisi kesehatan setempat mengkonfirmasi 801 kasus COVID-19.
Dari Copot 1 hingga 7 Agustus, Sanya yang juga dikenal sebagai “Hawaii China” telah mendaftarkan 801 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan 409 infeksi tanpa gejala, komisi kesehatan Provinsi Hainan mengatakan sebagaimana dilaporkan Xinhua, Senin waktu setempat.
Satuan tugas dibentuk Kepada menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh lebih dari 80.000 turis yang terdampar di kota itu, seperti pengembalian Duit perjalanan. Kota juga telah memerintahkan hotel Kepada menawarkan diskon 50 persen Kepada tamu yang terdampar.
Petugas medis bekerja sepanjang waktu di Posisi pengujian asam nukleat di seluruh kota. Wei Dixia, kepala perawat di Rumah Sakit Rakyat Sanya, mengatakan tempat tes COVID-19 di rumah sakitnya buka 24 jam sehari dan mengambil sampel Sekeliling 4.000 orang per hari.
Proses penyaringan menjadi lebih efisien, dengan hasil sekarang dikeluarkan enam hingga delapan jam setelah tes, kata Wei.
Sebanyak 33 hotel dengan lebih dari 6.900 Ruangan telah ditetapkan sebagai tempat isolasi Kepada kontak dekat dan sub-dekat kasus COVID-19, menurut Ji Duanrong, sekretaris jenderal Pemerintah Kota Sanya.
Pada hari Sabtu, Sanya menetapkan 168 area berisiko tinggi Kepada COVID-19 dan 67 sebagai berisiko sedang. Kota ini juga telah membentuk satuan tugas Kepada memastikan pasokan makanan dan kebutuhan bagi penduduk yang tinggal di Dasar manajemen tertutup, kata Ji.
Baca juga: China bakal tawarkan Donasi keuangan ke perusahaan sektor pariwisata
Baca juga: 80 ribu wisatawan terdampar di Hainan setelah ditemukan varian Omicron

