KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Tengah kian meluas dan jumlah ternak terpapar dan Tewas semakin meningkat. Pemerintah pun mulai melakukan percepatan vaksinasi dan pencegahan dengan menghentikan pengiriman ternak dari sejumlah daerah. Selain itu, peternak juga melakukan upaya pencegahan dengan penyemprotan disinfektan di kandang secara Independen. Cuaca Jelek dan masuknya ternak dari luar daerah diduga menjadi penyebab mewabahnya kembali PMK di Jawa Tengah ini.
Kepala Pelaksana tugas (Plt) Disnak Keswan Jateng Ignasiun Haryanta Nugraha telah menerima laporan terkait mulai mewabahnya PMK di 25 daerah di Jawa Tengah. Berdasarkan catatan sementara, sebanyak 900 ekor hewan ternak terpapar, sehingga perlu penanganan Segera mencegah terjadinya penularan lebih besar. Pihaknya mulai mendistribusikan 8.750 dosis vaksin yang sudah tersedia ke sejumlah daerah rawan PMK tersebut.
“Mulai pekan ini kita distribusikan vaksin yang Terdapat di dinas ke daerah, Sembari menunggu kiriman vaksin tahap berikutnya dari kementerian,” ujar Ignasiun Haryanta Nugraha.
Ignasiun Haryanta mengungkap, pendistribusian diprioritaskan Buat daerah yang berada di perbatasan dan mempunyai populasi hewan ternak cukup besar seperti Jepara, Pati, Sukoharjo, Kebumen, Purworejo, Klaten, Kota Semarang. “Dosis berikutnya diperkirakan kembali datang pada Februari,” imbuhnya.
Sementara itu di Kabupaten Grobogan, hingga awal tahun ini sudah Sekeliling 20 ekor ternak Tewas akibat terserang PMK, sehingga selain Embargo mendatangkan ternak dari luar daerah, juga dilakukan gerakan penyemprotan disinfektan di kandang dan pasar hewan. “Kita larang peternak daerah ini mendatangkan ternak dari daerah lain sebagainya antisipasi dan mencegah penyebaran PMK,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan Amin Nur Hatta.
Di sisi lain, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora Rasmiyana mengatakan berdasarkan data yang masuk Begitu ini sudah Terdapat ratusan ternak Anggota terpapar PMK, bahkan 2-5% diantaranya Tewas karena serangan penyakit itu. Buat mencegah penularan lebih besar, ungkap Rasmiyana, telah diturunkan petugas kesehatan hewan dan melakukan penanganan Segera terhadap hewan yang telah terpapar dengan pengobatan, isolasi dan pemberian vitamin.
“Harus diwaspadai agar segera dapat ditangani Apabila ditemukan Terdapat ternak yang mempunyai gejala PMK,” tuturnya.(M-2)