SEBANYAK 8.000 lampion berwarna merah menghiasi sepanjang Jalan Kelenteng Ngo Hu Niu Niu, Kam Kong, Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, menyambut perayaan tahun baru Imlek 2025 (2576 Kongzili). Kehadiran ribuan lampion ini menghadirkan nuansa khas negeri Gorden bambu yang menarik perhatian Anggota dan wisatawan.
Sekretaris Kelenteng Ngo Hu Niu Niu, Winjie Chua, mengatakan bahwa tahun 2025 yang dikenal sebagai Tahun Ular Kayu membawa Maksud mendalam bagi masyarakat Tionghoa. “Dalam tradisi kami, berdasarkan astrologi Tiongkok, tahun ini diprediksi menjadi masa kejayaan yang Bisa mendorong Kekuatan positif hingga Cerminan diri,” katanya Ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (28/1).
Dia menambahkan bahwa Tahun Ular Kayu Mempunyai simbolisme Tertentu dalam tradisi Tionghoa. “Elemen kayu melambangkan pertumbuhan, pembaruan dan kreativitas, yang berpadu dengan Watak ular yang cerdas dan strategis. Periode ini membawa perubahan dan transformasi, Kagak hanya dalam aspek finansial tetapi juga karier, bisnis, serta Rekanan sosial,” ujarnya.
Selain pemasangan ribuan lampion, panitia juga akan menggelar berbagai atraksi budaya, termasuk pertunjukan barongsai Demi memeriahkan perayaan tahun baru. Kombinasi lampion dan pertunjukan budaya ini semakin memperkuat daya tarik Kelenteng Ngo Hu Niu Niu yang telah berusia ratusan tahun.
Keindahan suasana malam yang dihiasi gemerlap lampion merah menarik banyak pengunjung, termasuk Widyawati, 27, yang mengungkapkan kegembirannya dapat berfoto Berbarengan keluarga di Posisi tersebut. “Suasananya sangat meriah dan menghibur. Pengunjung Kagak hanya Bisa menikmati keindahan lampion, tetapi juga dapat berkeliling Sembari mencicipi Masakan khas dari pelaku UMKM setempat,” tambahnya.
Perayaan Imlek di Kelenteng Ngo Hu Niu Niu ini menjadi destinasi wisata budaya yang menarik, memadukan unsur tradisi, keindahan visual, dan pengalaman Masakan lokal yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.(S-1)
