7 Motif Batik Indonesia yang Terkenal

7 Motif Batik Indonesia yang Populer
Batik bukan hanya sekadar kain bermotif, melainkan warisan budaya yang penuh dengan nilai-nilai filosofis dan sejarah. Ini 7 Motif batik yang populer di Indonesia.(MI/Bagus Suryo)

BATIK bukan sekadar kain bermotif, melainkan sebuah karya seni yang menyimpan kisah, tradisi, dan cerita  mendalam dari berbagai daerah di Indonesia. Loyalp motif batik membawa makna tersendiri yang mewakili nilai-nilai spiritual, sosial, bahkan hubungan manusia dengan alam. 

Dari kerajaan kuno hingga masa modern, batik terus berkembang dan menjadi simbol identitas bangsa yang kaya akan budaya. 

Motif batik terkenal yang menjadi ikon dari kekayaan warisan budaya Nusantara

Baca juga : Warisan Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO: Harta Tak Benda yang Perlu Dilestarikan

(Batik parang, pngtree)

1. Batik Parang

Batik Parang adalah salah satu motif batik tertua yang berasal dari Kraton Yogyakarta dan Surakarta. Motifnya yang berbentuk garis-garis menyerupai ombak atau parang (tebing) menggambarkan kekuatan, keberanian, dan keteguhan. 

Motif Parang juga memiliki tingkatan, di mana Parang Barong digunakan raja dan bangsawan sebagai simbol kekuasaan, sedangkan Parang Rusak melambangkan keberanian dan kesetiaan. Di masa lalu, hanya keluarga kerajaan yang diizinkan mengenakan batik dengan motif Parang ini.

Baca juga : Ini Twibbon dan Ucapan Hari Batik Nasional 2024

(batik kawung, Pinterest)

2. Batik Kawung

Motif Kawung dikenal dengan pola yang menyerupai buah kawung atau aren, yang diatur dalam bentuk lingkaran-lingkaran simetris. Motif ini sering kali dikaitkan dengan lambang kehidupan manusia, dan pada masa lampau, hanya orang-orang tertentu saja yang diperboleh kan memakai batik ini, seperti pejabat kerajaan. 

Cek Artikel:  Kesadaran Masyarakat dan Tenaga Medis Mengenai Demensia Alzheimer Lagi Rendah

(Mega mendung, pinterest)

3. Batik Mega Mendung

Mega Mendung adalah motif batik khas dari Cirebon yang memiliki ciri khas berupa awan-awan besar berlapis-lapis. Motif ini dipengaruhi oleh unsur budaya Cina yang masuk ke Cirebon melalui jalur perdagangan. Gugusan dalam motif Mega Mendung melambangkan ketenangan, kedamaian, dan kesejukan. Motif ini sering digunakan sebagai lambang perlindungan dan harapan akan kesejahteraan yang datang setelah badai. Batik Mega Mendung biasanya didominasi warna-warna cerah seperti biru, merah, dan ungu, yang menggambarkan suasana langit yang mendung sebelum hujan turun.

Baca juga : Promo Menarik Rayakan Hari Batik Nasional 2024

(Batik Sidomukti, UNS)

4. Batik Sidomukti

Sidomukti merupakan motif batik klasik yang berasal dari Keraton Surakarta dan sering digunakan dalam upacara pernikahan adat Jawa. Kata “sido” berarti “terus-menerus” atau “berkelanjutan,” sementara “mukti” berarti “kemakmuran” atau “kemuliaan.” Oleh karena itu, batik Sidomukti melambangkan harapan agar pemakainya selalu berada dalam kemakmuran dan kehormatan sepanjang hidupnya.

Cek Artikel:  Masyarakat Sipil Tuntut Pembahasan terkait Produk Tembakau dan Rokok Elektronik Dihentikan

Motif ini biasanya ditampilkan dalam pola-pola simetris dengan detail yang halus, menunjukkan kebijaksanaan, kesabaran, dan ketulusan hati. Batik Sidomukti sering kali digunakan sebagai simbol keberuntungan, terutama bagi pasangan pengantin yang menginginkan kehidupan rumah tangga yang sejahtera dan harmonis.

Baca juga : Ini Metode yang Dapat Anda Lakukan untuk Merayakan Hari Batik Nasional

(Batik sekar sejagad, pinterest)

5. Batik Sekar Semesta

Sekar Semesta adalah motif batik khas dari Yogyakarta dan Solo yang terkenal dengan pola peta dunia atau pulau-pulau yang tersebar. Nama “Sekar Semesta” berasal dari dua kata, yaitu “Sekar” yang berarti bunga, dan “Semesta” yang berarti dunia. Filosofi dari motif ini adalah keindahan dan keragaman dunia, menggambarkan harmoni dan persatuan di tengah perbedaan.

Motif ini melambangkan keindahan dan keberagaman budaya yang ada di dunia, serta menyiratkan bahwa setiap perbedaan adalah anugerah yang harus dihargai dan dirayakan. Batik Sekar Semesta sering kali digunakan dalam acara-acara penting dan formal sebagai simbol persatuan dalam keragaman.

(Batik pesisir, batik lo pedia)

6. Batik Pesisir

Batik Pesisir berasal dari daerah pantai utara Jawa seperti Pekalongan, Lasem, dan Tuban. Motif ini cenderung lebih bebas, dengan warna-warna yang cerah dan corak yang lebih berani dibandingkan batik dari keraton yang memiliki aturan ketat. Pengaruh budaya asing, seperti Cina, Arab, dan Belanda, sangat kuat pada batik pesisir, menghasilkan motif yang lebih variatif seperti bunga, burung phoenix, atau naga.

Cek Artikel:  Integrasi Akademik dan Nonakademi Pusat perhatian Pengembangan Holistik Mahasiswa

(Batik priyangan, Batik Tulis)

7. Batik Priyangan

Dari tanah Sunda, muncul motif Batik Priyangan, yang dikenal dengan keindahan alamnya yang mempesona. Batik Priyangan sering kali menggambarkan flora dan fauna, seperti daun, bunga, atau burung, dengan detail yang halus dan harmonis. Corak-warna yang digunakan pada batik Priyangan cenderung lembut, mencerminkan kedamaian dan keharmonisan hidup dengan alam.

Motif ini membawa pesan agar manusia selalu hidup berdampingan dengan alam dan menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Batik Priyangan biasanya dipakai dalam upacara adat Sunda dan acara-acara formal yang menggambarkan kesederhanaan namun penuh makna.

Loyalp motif batik yang tersebar di berbagai penjuru Nusantara bukan hanya corak indah di atas kain, tetapi juga sarat akan filosofi, sejarah, dan makna mendalam. Melalui batik, kita dapat mempelajari nilai-nilai kehidupan yang diajarkan oleh leluhur dan merasakan kekayaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. (Z-3)

Mungkin Anda Menyukai