7 Langkah Pengaruhtif untuk Mencegah Stroke di Usia Muda

7 Langkah Efektif untuk Mencegah Stroke di Usia Muda
Metode mencegah stroke di usia muda(Ilustrasi)

STROKE, atau yang sering disebut “serangan otak,” adalah kondisi medis serius yang terjadi saat aliran darah ke bagian otak terhambat atau ketika pembuluh darah di otak pecah.

Kondisi ini menyebabkan kerusakan sel-sel otak akibat kekurangan oksigen dan nutrisi.

Baca juga : 7 Kebiasaan Ini Dapat Meningkatkan Risiko Stroke

Beberapa penyebab stroke meliputi gaya hidup tidak sehat, tekanan darah tinggi, stres berlebihan, hingga pola makan yang buruk.

Tetapi, kabar baiknya adalah stroke bisa dicegah dengan langkah-langkah pencegahan sejak dini.

Berikut adalah beberapa cara efektif mencegah stroke sejak dini:

Baca juga : Anda Kesemutan di Satu Sisi? Waspada, Dapat Jadi Gejala Stroke

1. Jaga Tekanan Darah Tetap Kebiasaanl

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu faktor risiko utama stroke.

Mengontrol tekanan darah adalah langkah awal yang penting untuk mencegah stroke. Berikut tips menjaga tekanan darah tetap stabil:

  • Kurangi asupan garam hingga maksimal 1.500 mg per hari.
  • Rutin periksa tekanan darah.
  • Hindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
  • Perbanyak konsumsi sayuran, buah, serta biji-bijian utuh.
  • Lakukan aktivitas fisik teratur.
  • Berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok.
Cek Artikel:  Bijak Konsumsi Antibiotik, Hindari Risiko Infeksi Bakteri Kebal Obat

2. Lakukan Aktivitas Fisik Teratur

Olahraga rutin tidak hanya membuat tubuh bugar, tetapi juga menurunkan risiko stroke. Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan, menstabilkan tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung. Cobalah:

Baca juga : Deteksi Pagi Stroke dan Kelainan Pembuluh Darah di Otak Mudahkan Penanganan

  • Olahraga aerobik seperti bersepeda, jogging, atau berenang minimal 30 menit per hari.
  • Latihan kekuatan untuk membangun otot dan meningkatkan metabolisme.
  • Aktivitas ringan seperti jalan kaki atau yoga untuk pemula.

3. Kelola Stres dengan Berkualitas

Stres berkepanjangan dapat meningkatkan risiko stroke karena memicu tekanan darah tinggi dan peradangan. Beberapa cara mengelola stres antara lain:

  • Latihan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan.
  • Tidur berkualitas 7-8 jam per hari.
  • Hindari situasi stres berlebih dan kelola emosi secara positif.
Cek Artikel:  Kementerian PPPA Putusan MK soal Hak Asuh Anak Beri Kepastian Pengasuhan

4. Pola Makan Sehat

Pola makan berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah stroke. Cobalah:

  • Konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran hijau, buah, dan kacang-kacangan.
  • Hindari makanan olahan tinggi garam, gula, dan lemak trans.
  • Batasi lemak jenuh dari daging merah berlemak dan produk susu tinggi lemak. Pilih lemak sehat dari ikan dan alpukat.
  • Kendalikan asupan gula untuk mencegah obesitas dan diabetes.

5. Kontrol Berat Badan

Obesitas meningkatkan risiko stroke karena terkait dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan olahraga teratur adalah cara efektif mengurangi risiko stroke.

Baca juga : 11 Pengaruh Negatif Tidur Berlebihan, Dapat Menurunkan Daya Ingat hingga Stroke

6. Pantau Kadar Kolesterol

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, meningkatkan risiko stroke. Buat mengontrol kadar kolesterol:

  • Hindari makanan tinggi kolesterol seperti fast food dan produk susu penuh lemak.
  • Tingkatkan konsumsi serat larut dari gandum, buah, dan sayur untuk menurunkan LDL (kolesterol jahat).
  • Rutin periksa kadar kolesterol.
Cek Artikel:  Penelitian Baru Mengungkap Dampak Pencemaran Plastik terhadap Monyet Macaca

7. Kenali Gejala Awal Stroke

Meskipun pencegahan adalah yang utama, penting juga mengenali gejala stroke sejak dini agar segera mendapatkan penanganan medis. Ingat istilah FAST:

  • Face (wajah): Cek apakah satu sisi wajah menurun atau mati rasa, misalnya dengan tersenyum.
  • Arms (lengan): Kelemahan di salah satu lengan, sulit mengangkatnya. Coba angkat kedua tangan dan perhatikan apakah salah satu lebih lemah.
  • Speech (bicara): Kesulitan berbicara atau bicara tidak jelas. Perhatikan jika ada masalah dalam berbicara.
  • Time (waktu): Kalau mengalami gejala tersebut, segera hubungi layanan darurat untuk penanganan cepat.

Sumber:

  • Alodokter
  • Dinkes Jakarta
  • Kemenkes RI
  • Heart & Stroke Foundation

Mungkin Anda Menyukai