7 Kesalahan Gen Z dalam Mengelola Keuangan dan Metode Menghindarinya

Ilustrasi. Foto: Dok Liputanindo.id

Jakarta: Generasi Z seringkali dihadapkan pada tantangan keuangan yang Spesial. Dengan tekanan inflasi dan gaya hidup yang dipengaruhi media sosial, banyak dari mereka terjebak dalam kesalahan finansial yang dapat berdampak Bukan baik.

Dilansir laman Yahoo Finance, berikut adalah tujuh kesalahan terburuk yang sering dilakukan Generasi Z dalam mengelola keuangan, serta Metode menghindarinya:

1. Terlalu Konsentrasi pada gaya hidup di media sosial

Generasi Z sering kali terjebak dalam tren gaya hidup mewah yang dipamerkan di media sosial. Menghabiskan Fulus Kepada barang-barang mewah atau mengikuti tren hanya Kepada Membangun orang lain terkesan dapat menyebabkan stres keuangan mereka. Sebaiknya, fokuslah pada tujuan keuangan jangka panjang seperti investasi, membangun Anggaran darurat, atau menabung Kepada masa pensiun.

2. Bukan membangun Anggaran darurat

Banyak Generasi Z mengabaikan pentingnya Mempunyai Anggaran darurat. Padahal, hidup penuh dengan ketidakpastian, dan Anggaran darurat dapat menjadi penyelamat Demi terjadi hal-hal tak terduga. Mulailah menabung secara rutin dan pertimbangkan Kepada menyimpan Anggaran tersebut di rekening tabungan dengan imbal hasil tinggi agar Fulus Anda Pandai bekerja lebih efektif.

Cek Artikel:  Pertamina EP Cepu Tanam 180 Ribu Pohon untuk Tekan Emisi Karbon

3. Terjebak dalam skema paylater

Skema beli sekarang, bayar nanti (BNPL) atau paylater memang menarik karena memungkinkan pembelian tanpa harus membayar langsung. Tetapi, skema ini dapat Membangun seseorang kecanduan belanja dan menumpuk utang. Hindari penggunaan BNPL dan gunakan hanya Fulus Kas atau kartu debit Kepada membeli barang yang Betul-Betul dibutuhkan.
 


(Ilustrasi Generasi Z. Foto: Freepik)

4. Memperlakukan kartu kredit seperti Fulus gratis

Kartu kredit Pandai menjadi alat yang Bermanfaat Kalau digunakan dengan bijak. Tetapi, banyak Generasi Z menggunakan kartu kredit secara sembarangan Kepada pengeluaran yang Bukan perlu, yang dapat merusak skor kredit dan masa depan finansial. Gunakan kartu kredit secara strategis, jaga pemakaian tetap rendah, dan lunasi tagihan secara penuh setiap bulan.

Cek Artikel:  Pemerintah Diminta Perkuat Diplomasi dan Narasi Publik Hadapi Tarif Resiprokal AS

5. Takut kehilangan Fulus dalam investasi

Banyak Generasi Z menghindari investasi karena takut kehilangan Fulus atau merasa investasi terlalu rumit. Padahal, investasi adalah Metode efektif Kepada membangun kekayaan jangka panjang. Mulailah dengan investasi sederhana seperti reksa Anggaran indeks atau ETF, dan biarkan Fulus Anda berkembang seiring waktu.

6. Membiarkan emosi mengendalikan keputusan investasi

Ketika berinvestasi, Generasi Z sering kali membiarkan emosi mengambil alih keputusan mereka, terutama Demi pasar sedang Bukan Kukuh. Hal ini dapat menyebabkan keputusan investasi yang Bukan baik. Hindari investasi emosional dengan Konsentrasi pada strategi jangka panjang dan menggunakan metode dollar-cost averaging Kepada mengurangi risiko.

7. Menunda menabung Kepada masa pensiun

Banyak Generasi Z berpikir bahwa masa pensiun Tetap jauh, sehingga mereka menunda menabung. Padahal, semakin Awal Anda mulai menabung Kepada pensiun, semakin besar manfaat yang Pandai Anda dapatkan dari Kembang majemuk. Mulailah menabung Kepada pensiun sedini mungkin, bahkan Kalau jumlahnya kecil, karena waktu adalah aset terpenting dalam membangun kekayaan.

Cek Artikel:  Asparindo Telaahi Literasi Digitalisasi Pasar Rakyat Sesuai Rakernas yang Didatangi Jokowi

Generasi Z Mempunyai potensi besar Kepada mencapai stabilitas finansial Kalau mereka dapat menghindari kesalahan-kesalahan Biasa dalam mengelola keuangan. Dengan Konsentrasi pada tujuan jangka panjang, menghindari utang, dan memulai investasi serta menabung sedini mungkin, Generasi Z dapat membangun masa depan finansial yang lebih cerah. (Avifa Aulya Utami Dinata)

Mungkin Anda Menyukai