KASUS Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Riau mengalami peningkatan. Hingga akhir Januari 2025, jumlahnya telah mencapai 60 kasus dan tersebar di lima daerah.
“Iya, sudah 60 kasus, yang tersebar di lima daerah dan yang paling banyak itu Terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau Faralinda Sari, Jumat (31/1).
Dijelaskannya, sebaran kasus PMK di Riau rinciannya Yakni Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 26 kasus, Indragiri Hilir sebanyak 18 kasus, Kampar sebanyak 6 kasus. Kemudian Bengkalis dan Kuantan Singingi (Kuansing) masing-masing sebanyak 5 kasus
Ia mengimbau para peternak Demi meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah musim hujan dan banjir yang melanda Riau.
Menurutnya, cuaca ekstrem berisiko mempercepat penyebaran PMK serta penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica atau sapi ngorok dan Jembrana yang juga menjadi ancaman serius bagi peternakan.
Adapun sebagai langkah antisipasi, lanjutnya, Dinas PKH Riau telah mendistribusikan 4.100 dosis vaksin PMK ke lima kabupaten dan kota.
Vaksinasi difokuskan pada desa-desa yang Tetap bebas kasus dengan penerapan ring vaksinasi dalam radius 3 km dari titik kasus. “Vaksin tahap 1 sebanyak 4.600 dosis sudah selesai kami distribusikan,” ujarnya.
Sejauh ini, sambungnya, pemerintah pusat akan mengirimkan tambahan 13 ribu dosis vaksin PMK ke Riau pada Februari mendatang. Adapun pada tahun ini, Riau mendapatkan alokasi total 53.600 dosis yang akan dikirimkan secara bertahap. Pada tahap awal, 30 ribu dosis lebih akan segera dikirim Demi mempercepat penanganan wabah.
“Dengan meningkatnya jumlah kasus, peternak diimbau Demi lebih waspada dan segera melaporkan Kalau menemukan gejala PMK pada ternak mereka,” pungkasnya.(H-2)