6 Fakta Perjalanan Hidup George Foreman, Legenda Tinju yang Tutup Usia

Dunia tinju berduka atas kepergian legenda kelas berat, George Foreman. Dok. IG biggeorgeforeman

Jakarta: Dunia tinju berduka atas kepergian legenda kelas berat, George Foreman. Mantan Juara dunia ini menghembuskan napas terakhirnya pada usia 76 tahun, Jumat malam, 21 Maret 2025, waktu setempat di Amerika Perkumpulan. Info duka ini dikonfirmasi oleh pihak keluarga melalui unggahan di media sosial.

“Hati kami hancur. Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya George Edward Foreman Sr. yang terkasih yang meninggal dengan tenang pada Copot 21 Maret 2025 dikelilingi oleh orang-orang terkasih,” tulis pihak keluarga Foreman melalui Instagram yang dikutip, Sabtu, 22 Maret 2025.

Foreman bukan hanya dikenal sebagai petinju Handal di atas ring, tetapi juga sebagai sosok yang berpengaruh di luar dunia olahraga. Berikut adalah enam fakta menarik tentang perjalanan hidupnya yang penuh inspirasi:

Cek Artikel:  Gregoria Keluhkan Kondisi Lapangan BWF World Tour Finals 2024

1. Juara Dunia Kelas Berat yang Menggulingkan Joe Frazier

George Foreman mencapai puncak kejayaannya pada 22 Januari 1973 ketika ia berhasil mengalahkan Joe Frazier dan merebut gelar Juara dunia kelas berat. Pertarungan yang berlangsung di Jamaika itu menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam dunia tinju, di mana Foreman mendominasi dan menang dengan kemenangan KO di ronde kedua.

2. Kekalahan Ikonik dari Muhammad Ali di ‘The Rumble in the Jungle’

Setahun setelah meraih gelarnya, Foreman harus menghadapi kekalahan pertama dalam kariernya di tangan Muhammad Ali. Duel yang dijuluki “The Rumble in the Jungle” berlangsung di Kinshasa, Zaire, pada 30 Agustus 1974. Foreman yang dikenal dengan pukulan kuatnya akhirnya tumbang di ronde kedelapan setelah Ali menggunakan strategi ‘rope-a-dope’ yang legendaris.

Cek Artikel:  Pesepakbola Liverpool Diogo Jota Meninggal Usai Lamborghini Kecelakaan dan Terbakar

Baca juga: Daud Yordan Siap Pukul KO George Kambosos Jr

3. Peraih Medali Emas Olimpiade 1968

Sebelum menjadi Juara dunia profesional, Foreman telah mencetak prestasi besar di level amatir. Pada Olimpiade 1968 di Meksiko, ia berhasil meraih medali emas di cabang tinju kelas berat Ketika berusia 19 tahun. Prestasi ini menjadi batu loncatan bagi kariernya di dunia tinju profesional.

4. Catatan Rekor yang Mengagumkan

Sepanjang kariernya di dunia tinju profesional, Foreman mencatatkan rekor impresif 76 kemenangan dan hanya 5 kekalahan. Dari 76 kemenangan tersebut, 68 di antaranya diraih melalui KO, membuktikan bahwa ia adalah salah satu petinju dengan pukulan paling mematikan dalam sejarah olahraga ini.

5. Kembali Jadi Juara Dunia di Usia 45 Tahun

Foreman mencetak sejarah dengan menjadi Juara dunia tertua dalam sejarah tinju kelas berat. Pada 5 November 1994, di usia 45 tahun, ia berhasil mengalahkan Michael Moorer dan merebut kembali gelar Juara dunia setelah lebih dari satu Dasa warsa pensiun dari tinju profesional. Kemenangan ini menjadikannya salah satu ikon terbesar dalam dunia tinju. 

Cek Artikel:  Emil Audero Siap Debut Perkuat Timnas Indonesia Rival Tiongkok

6. Sosok Religius dan Pengusaha Sukses

Di luar ring, Foreman dikenal sebagai sosok yang religius. Setelah pensiun pertama dari dunia tinju pada 1977, ia menjadi pendeta dan mendirikan gereja. Selain itu, ia juga sukses di dunia bisnis dengan produk terkenalnya, George Foreman Grill, yang telah terjual lebih dari 100 juta unit di seluruh dunia. 

George Foreman adalah lebih dari sekadar petinju. Ia adalah inspirasi bagi banyak orang, Bagus di dalam maupun di luar ring. Selamat jalan, legenda.

Mungkin Anda Menyukai