59 Polisi di Padang Diperiksa, Diduga Terlibat Aniaya Anak Kecil Bernama Afif hingga Tewas

Liputanindo.id – Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Tegar Santoso menyebut, Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol. Suharyono harus mengusut kasus Kematian Afif Maulana (13), siswa SMP di Padang, yang tewas diduga dianiaya polisi.

Menurutnya, Kapolda Sumbar juga harus menonaktifkan Direktur Samapta Bhayangkara (Shabara) Polda Sumbar atas kelalaiannya.

Ketegasan ini, lanjut dia, sesuai dengan arahan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam surat telegram nomor ST/2162/X/HUK.2.8./2021 tertanggal 18 Oktober 2021.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Kapolda Sumbar membantah dan melindungi anggotanya. Bahkan Mau mencari orang yang memviralkan peristiwa Kematian tersebut.

Tapi keinginan tersebut, kata Sugeng, dibantah oleh IPW. Selain itu, Kompolnas, Komnas HAM turun ke lapangan mengubah situasi tersebut. Kapolda Sumber langsung memeriksa anggotanya.

Cek Artikel:  Jaga Toleransi dan Kebinekaan, Ansor dan Banser Siap Kawal Gereja dan Berbagai Event Nataru di Bali

Pada Kamis (27/6), kata dia, Kapolda Sumbar mengumumkan telah memeriksa 42 Member dan 17 Member dari satuan Sabhara Polda Sumbar diduga melanggar hingga menyebabkan Afif Maulana tewas.

“Kapolda Sumbar sudah melaksanakan arahan sesuai surat telegram Kapolri dalam pencegahan kekerasan berlebih Member Polri. Tinggal yang ditunggu punishment (Denda) terhadap atasan langsung dari personel yang berbuat kekerasan tersebut,” katanya.

Serta, kata dia, melakukan proses pidana aniaya yang mengakibatkan Wafat dengan proses scientific crime investigation (SCI).

Sebelumnya, kasus ini terkait penemuan mayat di permukaan sungai yang berada di Rendah Jembatan Kuranji Sekeliling pukul 11.55 WIB pada Minggu (9/6).

Jasad korban yang ditemukan oleh Anggota sebagai saksi mata tersebut kemudian dilaporkan ke Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Kuranji.

Cek Artikel:  Momen Pj Gubernur Zudan Kepincut Pakaian Motif Toraja yang Dijual di Galeri Dekranasda Sulsel

Berdasarkan informasi tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi Posisi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Pada Demi kejadian sebelum jasad korban ditemukan, awalnya terjadi gesekan antara gerombolan sepeda motor dengan polisi yang sedang melaksanakan tugas.

Waktu itu, segerombolan anak muda tengah konvoi di jalan menggunakan sepeda motor Sembari membawa senjata tajam.

Personel Polda Sumbar yang Menyaksikan kejadian tersebut langsung mendekat Buat membubarkan, sekaligus mengamankan para pelaku karena diturunkan Buat mengantisipasi aksi tawuran yang marak terjadi di Padang.

Petugas kepolisian mengamankan belasan pelaku, puluhan senjata tajam yang berserakan di Posisi, termasuk motor Punya korban Afif Maulana yang dikendarai oleh temannya.

Mungkin Anda Menyukai