5 Fakta Donald Trump Lanjut ‘Ngeyel’ Pindahkan Penduduk Palestina dari Gaza

Presiden Amerika Perkumpulan, Donald Trump. Dok. IG Whitehouse

Jakarta: Ketegangan politik Dunia semakin meningkat setelah Presiden Amerika Perkumpulan, Donald Trump, kembali menegaskan gagasannya Demi memindahkan Penduduk Palestina dari Jalur Gaza. Ide ini menuai banyak kecaman dari berbagai pihak, termasuk negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania, yang menolak tegas pemindahan paksa Penduduk Palestina.

Trump mengklaim bahwa pemindahan ini bertujuan Demi memberikan kehidupan yang lebih Terjamin bagi Penduduk Gaza, meskipun banyak pihak menilai pernyataannya sebagai bentuk dukungan terhadap pembersihan etnis. Berikut lima fakta terkait pernyataan kontroversial Trump mengenai relokasi Penduduk Palestina dari Gaza:

1. Trump Sebut Gaza sebagai ‘Neraka’

Trump menyatakan bahwa Jalur Gaza selama bertahun-tahun telah menjadi “neraka” dan sarang kekerasan. Pernyataan ini memicu reaksi tajam dari komunitas Dunia yang menilai bahwa Trump mengabaikan konteks sejarah konflik di Gaza.

Cek Artikel:  Amerika Perkumpulan Kucurkan Donasi Tambahan ke Ukraina, Eksis Tank hingga Senjata

“Anda Paham, Apabila Anda Menyantap Jalur Gaza, yang sudah bertahun-tahun menjadi neraka… selalu Terdapat kekerasan yang terkait dengan Kawasan itu,” seperti dilansir dari AFP pada Rabu, 29 Januari 2025.

Baca juga: Trump dan Netanyahu Akan Berjumpa di Gedung Putih pada 4 Februari

2. Upaya Trump Melobi Mesir dan Yordania

Trump mengaku telah berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi terkait rencananya Demi menampung pengungsi dari Gaza. Tetapi, kedua pemimpin tersebut menolak ide tersebut.

Trump tetap optimistis bahwa mereka akan menerima pengungsi. “Saya berharap dia mau menampung beberapa. Kita telah banyak membantu mereka, dan saya Serius dia akan membantu kita,” ucap Trump, merujuk pada al-Sisi.

Cek Artikel:  Yunani Desak Solusi Dua Negara Antara Palestina dan Israel

3. Israel Disebut Ikut Mendukung Pemindahan Penduduk Gaza

Trump menyebut dirinya akan segera Berjumpa dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Demi membahas langkah-langkah strategis terkait Gaza. Pertemuan akan berlangsung dalam waktu dekat. Dugaan dukungan dari Israel terhadap pemindahan Penduduk Palestina semakin memperburuk Rekanan diplomatik dengan negara-negara Arab.

“Dia akan datang ke sini Demi Berjumpa dengan saya,” kata Trump.

4. Mesir dan Yordania Tegas Menolak Pemindahan Penduduk Gaza

Pemerintah Mesir dan Yordania menolak gagasan Trump dengan Argumen bahwa pemindahan paksa melanggar hak asasi Sosok. Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menegaskan bahwa negaranya Tak akan menjadi bagian dari rencana pemindahan tersebut.

Di sisi lain, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mengecam keras rencana ini, dengan mengatakan bahwa Penduduk Palestina “Tak akan meninggalkan tanah dan tempat-tempat Kudus mereka.”

Cek Artikel:  Israel Bunuh Nyaris 41 Ribu Kaum Gaza

5. Perang di Gaza Telah Mengusir Jutaan Penduduk Palestina

Sejak perang meletus pada Oktober 2023, Nyaris seluruh dari 2,4 juta Penduduk Gaza telah mengungsi. Situasi ini semakin parah dengan rencana Trump yang berupaya memindahkan mereka ke luar Kawasan Palestina, sesuatu yang oleh banyak pihak dianggap sebagai bentuk pembersihan etnis.

Sementara gencatan senjata enam pekan diberlakukan, ketidakpastian mengenai masa depan Penduduk Palestina di Gaza Lagi menjadi perdebatan Dunia. Padahal Apabila Trump sadar, perang di Gaza, salah satu Elemen utamanya adalah terkait hak atas tanah.

Mungkin Anda Menyukai