5 Dongeng Anak yang Menarik sebagai Pengantar Tidur

5 Dongeng Anak yang Menarik sebagai Pengantar Tidur
Lima dongeng ini menarik dibacakan orangtua Kepada anak-anak sebelum tidur. Enggak hanya menarik, dongeng ini mengandung pesan moral.(freepik)

ANAK-ANAK sangat senang mendengarkan dongeng, terutama cerita-cerita yang menarik dan mengandung pesan moral di dalamnya. Membacakan dongeng sebelum tidur adalah salah satu kegiatan yang sering dinanti-nantikan anak-anak.

Dengan membacakan dongeng sebelum tidur, anak-anak Dapat belajar banyak hal baru yang mungkin belum mereka pikirkan sebelumnya. Selain itu, kegiatan ini dapat mempererat Interaksi antara orangtua dan anak, menciptakan momen kebersamaan yang berharga.

5 Dongeng Anak Sebelum Tidur

Berikut adalah 5 dongeng yang Dapat Anda bacakan kepada anak sebelum tidur:

1. Timun Emas

Mbok Sirni hidup sendiri karena suaminya telah lelet meninggal, dan ia Enggak Mempunyai anak. Sehari-hari, ia bekerja sebagai petani sayuran di Sekeliling rumahnya dan menjual hasil panen ke pasar.

Setiap hari, Mbok Sirni berdoa kepada Tuhan agar diberikan seorang anak. Suatu ketika, di tengah doanya, muncul raksasa berwajah hijau bernama Buto Ijo.

“Saya Dapat memberimu seorang anak, tetapi dengan satu syarat. Ketika anak itu berusia enam tahun, kau harus menyerahkannya kembali kepadaku,” ujar Buto Ijo.

Tanpa berpikir panjang, Mbok Sirni menyetujui syarat tersebut. Buto Ijo Lewat memberikan bibit mentimun Kepada ditanam. Ia menjelaskan salah satu timun yang tumbuh akan menjadi timun emas terbesar, yang berisi seorang bayi.

Dua minggu kemudian, Betul saja, tumbuhlah sebuah timun emas besar. Ketika dibelah, timun itu berisi bayi Perempuan yang kemudian diberi nama Timun Emas oleh Mbok Sirni.

Tahun demi tahun berlalu, Timun Emas tumbuh Serempak Mbok Sirni. Tetapi, tiba waktunya bagi Buto Ijo Kepada menagih janjinya. Mbok Sirni, yang sangat mencintai Timun Emas, memohon kepada Tuhan agar mereka tetap Serempak. Seorang petapa kemudian datang dan memberikan bungkusan kecil berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi Kepada membantu Timun Emas melarikan diri.

Ketika Buto Ijo mengejar, Timun Emas menaburkan isi bungkusan satu per satu. Biji mentimun tumbuh menjadi tanaman yang rimbun, jarum berubah menjadi hutan berduri, garam menciptakan lautan, dan terasi menjelma menjadi lumpur panas yang menelan Buto Ijo hingga ia tewas. Akhirnya, Timun Emas terbebas dan kembali hidup Senang Serempak Mbok Sirni.

Cek Artikel:  Ini Twibbon dan Ucapan Hari Batik Nasional 2024

2. Angsa dan Telur Emas

Suatu hari, seorang petani membawa seekor angsa ke rumahnya. Keesokan paginya, ia terkejut mendapati angsa tersebut mengeluarkan sebutir telur emas.

“Angsa ini luar Normal,” pikir petani. Ia segera membawa telur emas itu ke pasar dan menjualnya kepada seorang pedagang emas. Pedagang itu memastikan telur tersebut adalah emas murni dan membayarnya dengan harga tinggi.

Sejak Ketika itu, setiap hari angsa tersebut menghasilkan satu telur emas, sehingga petani pun menjadi semakin kaya. Dalam waktu singkat, ia telah mengumpulkan belasan telur emas. Tetapi, rasa puas Enggak pernah hadir dalam hati petani.

“Saya Mau lebih kaya, dan angsa ini harus menghasilkan lebih banyak telur setiap hari supaya Saya Dapat Segera kaya,” pikirnya.

Angsa pun mulai menghasilkan lebih banyak telur emas dalam sehari, tetapi petani tetap merasa belum cukup. Keserakahannya semakin memuncak.

“Saya Enggak Dapat Maju menunggu hari demi hari. Apabila Saya menyembelih angsa ini, Saya Niscaya Dapat mengambil Segala emas yang Terdapat di dalam tubuhnya,” gumamnya.

Akhirnya, petani itu menyembelih angsa. Tetapi, ia terkejut ketika Enggak menemukan satupun telur emas di dalam tubuh angsa. Segala harapannya hancur dalam sekejap.

Kini, petani hanya Dapat menyesali tindakannya. Karena keserakahan, ia telah kehilangan angsa yang memberinya kekayaan. Apabila saja ia bersabar dan Enggak menyembelih angsa itu, ia Lagi Dapat menikmati telur emas setiap hari. Itulah akibat dari sifat tamak.

3. Bawang Putih dan Bawang Merah

Pada Era dahulu, hiduplah dua Kerabat tiri bernama Bawang Putih dan Bawang Merah. Ibu kandung Bawang Putih meninggal Ketika ia Lagi bayi, sehingga ayahnya menikah Kembali dengan seorang Perempuan yang Mempunyai anak bernama Bawang Merah.

Tak lelet kemudian, Orang Uzur Bawang Putih juga meninggal dunia. Sejak Ketika itu, kehidupan Bawang Putih berubah menjadi sangat menyedihkan. Ia dipaksa mengerjakan Segala pekerjaan rumah, termasuk mencuci Pakaian, sementara Bawang Merah dan ibu tirinya hanya bersantai.

Cek Artikel:  Perubahan Iklim Berpengaruh pada Meningkatnya Tren Penyakit

Suatu hari, ketika sedang mencuci Pakaian, salah satu baju Punya ibu tirinya hanyut terbawa arus. Bawang Putih kebingungan dan berusaha mencarinya hingga Bersua dengan seorang nenek. 

Nenek itu Mengucapkan ia menemukan baju yang hanyut dan bersedia mengembalikannya, tetapi dengan satu syarat: Bawang Putih harus membantu nenek tersebut menyelesaikan pekerjaan rumah. Bawang Putih setuju dan dengan tekun membantu sang nenek.

Setelah Segala pekerjaan selesai, nenek itu mengembalikan baju ibu tirinya dan memberinya hadiah. Ia diminta memilih salah satu dari dua labu—satu besar dan satu kecil. Bawang Putih memilih labu yang kecil. Ketika dibawa pulang dan dibuka, labu itu Rupanya berisi perhiasan yang sangat banyak.

Berharap mendapatkan hal yang sama, keesokan harinya Bawang Merah berpura-pura menghanyutkan pakaiannya. Ia juga Bersua dengan nenek yang sama dan memilih labu besar. Tetapi, Ketika dibuka di rumah, labu tersebut Rupanya berisi ular yang menakutkan.

Peristiwa itu menyadarkan Bawang Merah dan ibunya bahwa keserakahan dan perlakuan Jelek mereka terhadap Bawang Putih adalah kesalahan besar. Mereka pun meminta Ampun kepada Bawang Putih dan berjanji Kepada berubah.

4. Gadis Penjual Korek Api

Gadis kecil itu bernama Meri. Ia merasa sangat sedih setelah kehilangan neneknya, sehingga kini ia hanya tinggal Serempak ayahnya.

Sayangnya, Orang Uzur Meri adalah orang yang malas dan enggan bekerja, sehingga mereka sering kekurangan Fulus Kepada membeli makanan. Ketika musim dingin tiba, Meri terpaksa keluar rumah Kepada menjual korek api demi membantu memenuhi kebutuhan mereka.

Meskipun Pakaian Meri tipis dan cuaca sangat dingin, ia Enggak menyerah. Sayangnya, selama beberapa hari, korek apinya belum juga terjual. Ketika malam semakin larut, Meri duduk di depan sebuah toko, berusaha bertahan dari rasa lapar dan dingin yang menusuk.

Karena Enggak tahan kedinginan, Meri akhirnya menyalakan korek api Kepada menghangatkan tangannya. Satu per satu korek apinya habis, hingga akhirnya ia Kelenger akibat kedinginan.

Cek Artikel:  Abdul Muti Ini Arti Sejati Pendidikan Anak Usia Awal

Keesokan paginya, Kaum menemukan Meri tergeletak tak sadarkan diri. Mereka merasa menyesal karena Enggak membeli korek apinya, yang mungkin Dapat membantunya bertahan.

5. Putra Mahkota Amat Mude

Di Negeri Alas, hiduplah seorang raja yang bijaksana Serempak permaisuri dan anaknya yang bernama Amat Mude. Tetapi, belum genap setahun usia Amat Mude, sang raja meninggal dunia. Posisi raja pun diambil alih oleh Pakcik Amat Mude, yang dikenal sebagai Raja Muda. Tanpa diduga, Raja Muda Bahkan mengusir Amat Mude dan ibunya ke hutan.

Seiring berjalannya waktu, Amat Mude tumbuh dewasa. Ia menghabiskan waktunya dengan memancing ikan di sungai dan menjual hasil tangkapannya kepada seorang sahabat ayahnya yang kaya. Rupanya, di dalam ikan-ikan tersebut terdapat emas murni, yang Membikin Amat Mude dan ibunya menjadi kaya raya berkat penemuan tersebut.

Berita tentang penemuan itu Tamat ke telinga Raja Muda. Ia kemudian memerintahkan Amat Mude Kepada pergi memetik kelapa gading yang konon Dapat mengobati penyakit istri Raja Muda. Kelapa gading tersebut berada di sebuah pulau yang dihuni oleh binatang buas.

Dengan penuh ketulusan, Amat Mude berangkat Kepada memenuhi perintah Raja Muda. Ketika tiba di pulau tersebut, ia Bersua dengan ikan besar, Raja Buaya, dan seekor Naga besar yang membantunya menemukan kelapa gading tersebut.

Tiba-tiba, Ketika ia berhasil memetik kelapa gading, terdengar Bunyi Perempuan yang Mengucapkan, “Siapa pun yang berhasil memetik kelapa gading ini, dia akan menjadi suamiku.” Perempuan itu adalah Putri Niwer Gading, yang sangat Ayu. Amat Mude pun menikahi Putri Niwer Gading.

Akhirnya, Amat Mude dan Putri Niwer Gading kembali ke istana, di mana Amat Mude dinobatkan sebagai Raja Negeri Alas oleh Raja Muda.

Membacakan dongeng sebelum tidur memberi manfaat besar bagi anak-anak, seperti meningkatkan imajinasi, mengajarkan nilai moral, dan mempererat Interaksi dengan orangtua. Setiap dongeng mengandung pesan yang membantu anak memahami kehidupan, seperti kesabaran dan kejujuran. Dengan rutinitas ini, anak-anak dapat tumbuh dengan pemahaman yang lebih Berkualitas tentang dunia Sekeliling mereka. (Berbagai sumber/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai