SEBAGAI langkah antisipasi penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak petani, sebanyak 5.000 dosis vaksin PMK diajukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada pemerintah pusat.
“Kita sudah mengajukan penambahan vaksin PMK ini dan mudah-mudahan pemerintah pusat menyetujuinya,” kata Koordinator Kesehatan Hewan DPKP Provinsi Kepulauan Babel Correy Wahyu Adi S di Pangkalpinang, Jumat (31/1).
Ia mengatakan, Begitu ini realisasi vaksinasi PMK ternak sapi Punya petani sudah mencapai 3.173 dosis atau 79,3 persen dari Sasaran 4.000 dosis vaksin, guna menangani kasus ternak sapi terjangkit PMK di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Bangka Selatan sebanyak 113 kasus.
“Begitu ini stok vaksin sudah menipis dan dipekirakan dua hari ke depan progres vaksinasi dari Sasaran 4.000 dosis sudah tuntas,” katanya.
Ia menyatakan, penambahan vaksin PMK ini sangat Krusial dalam mencegah penularan virus PMK yang akan mengganggu program pengembangan peternakan sapi di daerah ini.
“Jumlah populasi ternak beresiko tertular PMK ini sebanyak 30.185 ekor, sementara jumlah vaksin Kepada meningkatkan ketahanan tubuh ternak Tetap kurang,” katanya.
Ia menambahkan 30.185 ternak berisiko tertular PMK ini dengan rincian sapi potong 18.712 ekor, sapi Peras 43 ekor dan kerbau 243 ekor, kambing beresiko tertular PMK sebanyak 5.213 ekor, domba 17 ekor dan babi sebanyak 5.957 ekor tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung dan Belitung Timur.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Januari ini telah menangani sebanyak 113 sapi yang terkonfirmasi positif menderita PMK dan berisiko menularkan virus pada ternak lain. (Ant/H-2)