DIREKTUR Izin Tinggal dan Status Keimigrasian Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jaya Saputra, mengatakan terdapat 471 pengguna golden visa. Nilai investasinya mencapai Rp9 triliun.
“Golden visa sebanyak 471 sejak launching, dengan nilai investasi yang masuk dari pemegang golden visa mencapai Rp9 triliun,” kata Jaya di kantor Ditjen Imigrasi, Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
Golden visa merupakan program yang diresmikan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi). Visa memberikan kemudahan Kaum negara asing (WNA) berinvestasi dan berkarya. Sehingga memberikan multiplier effect terhadap perekonomian Indonesia.
Di sisi lain, Ditjen Imigrasi juga membeberkan pencapaian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tertinggi sepanjang sejarah dengan total Rp8,5 triliun. Capaian ini disumbang dari pelayanan visa dan paspor.
“Kontribusi terbesar berasal dari layanan visa sebesar Rp4,82 triliun, diikuti oleh layanan paspor sebesar Rp2,3 triliun, dan layanan keimigrasian lainnya sebesar Rp1,4 triliun,” ujar pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam.
Selama periode 1 Januari hingga 15 Desember 2024, sebanyak 4.838.581 paspor telah diterbitkan. Dengan kontribusi Sekeliling 27 persen dari keseluruhan PNBP Imigrasi.
Sementara itu, jumlah visa yang diterbitkan pada periode yang sama yakni 5.162.775 visa. Sebanyak 4.635.858 atau 89 persen dari penerbitan visa merupakan visa kunjungan Demi kedatangan (visa on arrival).
“Adapun jumlah penerbitan visa kunjungan satu kali perjalanan (single entry) sebanyak 420.529, visa kunjungan beberapa kali perjalanan (multiple entry) sebanyak 43.292, visa tinggal terbatas sebanyak 62.630,” beber Saffar. (Fah/I-2)
