40 ribu Nyawa Hilang dalam 10 Bulan di Gaza

40 ribu Nyawa Hilang dalam 10 Bulan di Gaza
Israel telah menghancurkan kampus yang tersisa di Gaza.(Anadolu)

KEPALA Lembaga Sokongan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan setidaknya 40 ribu orang telah tewas di Gaza hanya dalam waktu sekitar 10 bulan dan jumlah korban meninggal itu kemungkinan lebih tinggi.

Lazzarini melalui akun media sosial X resminya menggambarkan kejadian di Jalur Gaza itu sebagai tonggak sejarah yang sangat suram di mata dunia. “Apa pun perselisihan mengenai jumlah korban, tidak ada perselisihan mengenai penderitaan yang sangat besar,” katanya, dilansir Anadolu, Selasa (20/8).

Dia mengkritik bahwa banyaknya korban jiwa dari warga Palestina itu merupakan akibat langsung dari kegagalan kolektif dalam mencapai gencatan senjata. Mayoritas dari para korban tewas tersebut adalah wanita dan anak-anak.

Cek Artikel:  Mengenal Belanda Negeri Kincir Angin dan Mengembang Tulip

Baca juga : Penguburan Korban Kebengisan Israel Tak Berkesudahan

“Di antara mereka yang tewas terdapat lebih dari 200 anggota tim UNRWA, lebih dari 100 wartawan terlalu banyak pekerja kesehatan,” ungkapnya.

Karenanya, pejabat PBB itu menyerukan gencatan senjata, pembebasan para sandera, bantuan kemanusiaan, dan perlindungan bagi warga sipil di Gaza.

Orang-orang putus asa, kelelahan, dan cemas di Gaza, di Israel dan di banyak bagian wilayah tersebut. Dengarkan mereka, sekali saja,” tegasnya.

Baca juga : Hizbullah Pamerkan Kompleks Rudal Besar tidak Terdeteksi Israel

Selama berbulan-bulan, Amerika Perkumpulan, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Cek Artikel:  Soal Perintah Penangkapan Dua Pejabat Rusia, Zelenskyy: Kami Berharap Mereka Dipenjara

Tetapi upaya mediasi itu terhenti karena penolakan Benjamin Netanyahu atas tuntutan Hamas untuk menghentikan perang. Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan Israel terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023 itu telah menewaskan hampir 40.100 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 92.600 orang, kata otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel tersebut, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan stok dan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Dunia yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah, kota di selatan Gaza yang menjadi tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang Israel pada 6 Mei. (I-2)
 

Cek Artikel:  Surat Einstein dan Szilard Awal Mula Perlombaan Nuklir yang Mengubah Dunia

Mungkin Anda Menyukai