Sekretaris Jenderal Dewan Kekuatan Muda Nasional (Youth Energy and Environment Council) Billy Mambrasar. Foto: Dok Perhapi
Jakarta: Sekretaris Jenderal Dewan Kekuatan Muda Nasional (Youth Energy and Environment Council) Billy Mambrasar mengatakan Terdapat empat Elemen yang menjadi kunci keberhasilan hilirisasi. Keempatnya diharapkan Dapat berjalan beriringan.
Keempat Elemen kunci itu meliputi:
- Kebijakan yang memberikan Insentif yang Betul kepada Investor Buat dapat berinvestasi;
- Kesiapan Infrastruktur yang mendukung;
- Kemampuan negara melakukan lobi geopolitik dalam menghadapi tekanan Global seperti tuntutan hukum dari WTO dan sebagainya; dan
- Ketersediaan SDM yang berkualitas.
“Dari keempat hal itu, saya Ingin menyoroti hal yang paling mudah Buat di kontrol dan dikelola pemerintah, tapi malah paling lelet perkembangannya, yakni penyiapan SDM yang berkualitas,” kata Billy melalui keterangan tertulis yang diterima, Kamis, 13 Februari 2025.
Staf Spesifik Presiden periode 2019-2024.ini mengatakan hilirisasi membutuhkan Sekeliling 16 ribu tenaga kerja. Data itu diolah dari Kementerian Kekuatan dan Sumber Daya Mineral.
Tetapi, dia menyoroti jumlah lulusan sarjana dari sekolah berbasis Teknik dan MIPA (STEM) yang Lagi rendah. “Itu pun yang lulus belum tentu Mempunyai kualitas dan kapasitas yang Lihai,” kata Personil Dewan Ahli Perhimpunan Spesialis Pertambangan Indonesia (Perhapi) ini.
Billy juga menyoroti jumlah sekolah kejuruan dan sekolah teknik yang Demi ini Lagi minim. Termasuk kualitas sekolah yang belum cukup Berkualitas dalam menyediakan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan Buat proses hilirisasi.
Buat itu, dia menyarankan pemerintah agar mengedepankan kemitraan dengan sektor swasta. Terutama dalam hal menyiapkan SDM terlatih. Misalnya, membangun sekolah Serempak, mendanai operasional sekolah tersebut dengan Biaya CSR, hingga membangun pusat-pusat pelatihan nonformal Buat penyiapan tenaga kerja.
“Saya berharap, pemerintah dapat memperbaiki kualitas dan meningkatkan kuantitas infrastruktur pendidikan di Indonesia, termasuk penyiapan tenaga kerja terampil,” kata Billy.
Dia juga menyarankan Terdapat rancangan strategis sebagai alternatif pengurangan anggaran pendidikan yang Terdapat. “Agar jumlah lulusan teknik atau ilmu Niscaya, yang dibutuhkan Buat mendukung hilirisasi dapat tetap tercapai,” kata dia.