4 Attachment Style yang Membentuk Perilaku Seseorang

Liputanindo.id – Rekanan diri sendiri dengan orang lain, baik itu dengan pasangan, keluarga, atau teman, adalah fondasi kehidupan kita. Tetapi, tahukah Anda bahwa cara kita menjalin hubungan ditentukan dengan konsep 4 attachment style?

Terdapat sebuah gaya keterikatan, yang terbentuk sejak masa kanak-kanak dan membentuk pola perilaku kita dalam berinteraksi dengan orang lain. Definisikel ini akan mengungkap empat tersebut.

Mengenal Attachment Style

Dilansir dari Psych Central, attachment Style atau teori keterikatan pertama kali diinisiasi oleh psikoanalisa John Bowlby pada tahun 1950-an dan dikembangkan oleh Mary Ainsworth.

Teori tersebut menjelaskan bagaimana ikatan Anda dengan pengasuh utama Anda menetapkan dasar untuk bagaimana Anda menavigasi hubungan sepanjang hidup.

Krista Jordan, seorang psikolog dan terapis pasangan di Texas menjelaskan jika teori ini menyatakan jika tujuan utama seorang bayi manusia adalah untuk menjaga kedekatan dengan pengasuhnya diperlukan untuk bertahan hidup selama evolusi manusia.

Secure  terbentuk ketika anak merasa aman dan dihargai oleh pengasuh mereka (freepik)

Mengenal 4 Attachment Style


  1. Secure

Secure atau keterikatan aman terbentuk ketika anak merasa aman dan dihargai oleh pengasuh mereka. Ini membantu mereka membangun kepercayaan, mengatur emosi, dan menjalin hubungan sehat. Berikut ini tanda-tandanya:

  • Percaya diri
  • Mudah berkomunikasi
  • Nyaman dalam hubungan
  • Mengelola konflik dengan baik

Kemudian dalam hubungan, pribadi secure akan memiliki kecenderungan positif, percaya, menghargai pasangan, tidak cemburu berlebihan. Selain itu, orang dengan keterikatan ini umumnya memiliki hubungan cinta yang baik dan bahagia.


  1. Gaya keterikatan menghindar (Anxious-avoidant)

Menghindar adalah gaya keterikatan yang tidak aman, ditandai oleh kegagalan membangun hubungan jangka panjang akibat kesulitan terlibat dalam keintiman fisik dan emosional.

Kepribadian ini berkembang dengan pola pengasuhan yang ketat atau tidak hadir dapat menyebabkan gaya keterikatan ini. Anak-anak mungkin belajar mandiri untuk menghindari ketergantungan. Berikut ini tanda-tanda Anda memiliki kepribadian ini:

  • Menghindari keintiman
  • Merasa mandiri
  • Sulit mengekspresikan perasaan
  • Meremehkan orang lain
  • Sulit mempercayai orang
  • Merasa terancam oleh orang yang dekat
  • Lebih suka sendirian
  • Percaya tidak membutuhkan orang lain

Bagaimana karakteristik termanifestasi dalam hubungan?

Orang dewasa dengan gaya keterikatan menghindar cenderung menjaga jarak dalam hubungan. Mereka menghindari kedekatan emosional, membuat pasangan merasa tidak bisa masuk ke dalam diri mereka.


  1. Gaya keterikatan cemas (anxious)

Gaya keterikatan cemas adalah jenis keterikatan yang tidak aman, ditandai oleh ketakutan akan penolakan, ketakutan akan ditinggalkan, dan ketergantungan pada pasangan.

Terdapatpun penyebab memiliki kepribadian ini adalah karena adanya pengasuhan yang tidak konsisten. Sehingga berdampak pada kecemburuan, ketidakpercayaan, dan kesulitan mempercayai orang lain.

Kepada itu diperlukan berbagai penanganan di antaranya terapi, membangun kepercayaan diri, belajar berkomunikasi, dan membangun jaringan sosial.

Tetapi dengan upaya yang tepat, orang dengan gaya keterikatan cemas dapat mengatasi tantangan mereka dan membangun hubungan yang sehat.

Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas Toxic Relationship Menurut Psikologi, Kenali Kepribadianistiknya dan Segera Perbaiki Rekanan


  1. Cemas Tak Teratur (Disorganized) 

Attachment cemas-tidak teratur ditandai dengan perilaku yang tidak konsisten dan ketidakpercayaan. Kepribadian ini disebabkan oleh trauma masa kecil, penelantaran, atau kekerasan.

Terdapatpun gejala dengan kepribadian ini adalah kebingungan, takut ditolak, ketidakstabilan emosional, perilaku kontradiktif, kecemasan, dan kesulitan mempercayai orang lain.

Selain itu, terdapat beberapa implikasi kesehatan mental akibat gaya keterikatan ini diantaranya gangguan suasana hati, gangguan kepribadian, melukai diri sendiri, dan penyalahgunaan zat.

Kemudian dalam dinamika hubungan akan muncul berbagai perilaku yang tidak terduga, bergantian antara sikap acuh tak acuh dan takut akan adanya cinta dan penolakan.

Selain 4 attachment style, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Mau tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Cek Artikel:  Anggap Standar Kecantikan Makin Tak Realistis, Langkah Neona Ayu Tetap Pecaya Diri Apa Terdapatnya

Mungkin Anda Menyukai