312 Permohonan Sengketa Pilkada 2024 Masuk MK

312 Permohonan Sengketa Pilkada 2024 Masuk MK
Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta.(Antara)

PERKUMPULAN Buat Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mencatat terdapat 312 permohonan sengketa permohonan perselisihan hasil pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota atau sengketa Pilkada 2024 yang masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dia menuturkan jumlah tersebut merupakan rekapitulasi yang diambil dari situs Formal MK per Jumat (20/12) pukul 16.00 WIB.

“Dari data itu ditemukan bahwa Terdapat 312 permohonan, yang itu berasal dari pemilu bupati, wali kota, dan gubernur,” kata Peneliti Perludem Ajid Fuad Muzaki Begitu menyampaikan paparan dalam Obrolan daring bertajuk “Potret Awal PHP-Kada 2024” dipantau di Jakarta, Minggu (22/12).

Dia lantas merinci bahwa dari jumlah tersebut permohonan terbanyak berasal dari sengketa pemilihan bupati, dengan permohonan berjumlah 241 perkara atau 77,2% dari total permohonan.

Cek Artikel:  Usungan NasDem di Pilwakot Probolinggo Menang

Permohonan terbanyak selanjutnya kemudian berasal dari sengketa pemilihan wali kota sebesar 49 perkara (15,7%). Lewat, permohonan yang paling sedikit adalah sengketa pemilihan gubernur sebesar 22 perkara (7,1%). “Ini jumlah yang cukup banyak ya sebenarnya,” ucapnya.

Dia menyebut banyaknya permohonan sengketa Pilkada 2024 yang diajukan ke MK menunjukkan tingginya perhatian dan partisipasi masyarakat dalam proses

demokrasi, serta menunjukkan bahwa perselisihan hasil pemilihan kepala daerah (PHPKADA) menjadi tahapan yang cukup Krusial Buat menjaga integritas dan keadilan dalam pilkada.

“Tetapi tingginya perkara ini juga Bisa diartikan Terdapat permasalahan dalam penyelenggaraan Pilkada 2024, Berkualitas dari sisi Penyelenggaraan, administrasi, maupun pengawasan, yang kemudian berpengaruh pada persepsi publik terhadap keadilan hasil pilkada,” kata dia. (Ant/I-2)

Cek Artikel:  Pilkada Kota Bogor, Sendi-Melli Dapat Nomor 1

Mungkin Anda Menyukai