3 Metode Atasi GTM pada Bayi Demi Mulai MPASI, Orang Uzur Wajib Mengerti

Liputanindo.id – Dokter spesialis anak dr. Dimple Nagrani, Sp.A, BMedSc menjelaskan tiga metode yang dapat dicoba oleh para orang Uzur Buat mengatasi Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak yang baru mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI).

“Solusinya harus kita sesuaikan dengan penyebabnya. Jangan karena anak enggak mau makan, kita kasih gadget, anak enggak mau makan kita ajak keliling komplek. Jadi cari penyebab tersering kenapa anak Bukan mau makan,” kata Dokter Dimple dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/2/2025), dikutip dari Antara.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Spesialis Anak Universitas Indonesia itu menyayangkan kebanyakan orang Uzur, terutama yang baru Mempunyai anak, sudah panik terlebih dahulu dan Membikin anak terdistraksi Demi waktu makan.

Beberapa yang kerap dilakukan adalah memainkan gawai, menonton televisi, mengajak anak berkeliling komplek, hingga mencari hewan-hewan di Sekeliling. Padahal, hal tersebut hanya akan menyebabkan anak kehilangan fokusnya Buat mempelajari aroma, tekstur, dan Metode makan yang Betul.

Cek Artikel:  Kenali Manfaat Prebiotik Dalam Menjaga Kesehatan Pencernaan Anak

Kebiasaan tersebut juga dapat menyebabkan anak mengalami gangguan sensori ketika memasuki usia sekolah.

“Nanti ujungnya anak jadi overwhelming karena tiba-tiba sadar dia sedang makan. Jadi kalau sering diberikan screen time, Minta hentikan mulai sekarang,” ujar Dimple.

Oleh Karena itu, Dimple meminta agar orang Uzur lebih peka terhadap penyebabnya dan mencari solusi yang Akurat. Orang Uzur dapat mulai mengenali penyebab anak GTM melalui tiga metode.

Pada metode pertama, orang Uzur harus memastikan anak akan makan dalam keadaan lapar dan Bukan mengantuk. Pastikan anak sudah diberikan Waktu Senggang makan atau berpuasa selama 2 hingga 3 jam sebelum mulai MPASI, makan camilan, atau diberi ASI.

“Waktu 2 Tiba 3 jam itu bukan buatan Mahluk, tapi dari sananya. Kita harus beri waktu Buat perut mencerna susu Tiba Hampa, baru makanan Dapat dicerna,” kata dia.

Setelah anak bangun tidur, orang Uzur perlu mengusahakan anaknya Buat langsung makan atau bermain guna mencegah rasa kantuk datang kembali. Apabila anak Tetap mengantuk, lebih Berkualitas disusui terlebih dahulu dan tidur agar suasana hati anak tetap senang Demi jam makan.

Cek Artikel:  Jangan Coba-Coba! Intip Sederet Pro dan Kontra dari Diet Keto

Metode kedua, yakni memberikan variasi rasa dan jenis makanan serta tekstur yang Akurat sesuai usia. Kombinasikan sumber karbohidrat, protein hewani, lemak Buat MPASI. Sumber karbohidrat Bukan melulu harus nasi, tapi Dapat kentang, ubi, singkong mi atau roti.

Dimple menjelaskan nafsu makan bayi akan meningkat apabila MPASI dibuat dengan rasa dan aroma yang mengunggah selera. Kalaupun Bukan diberikan garam, orang Uzur dapat menggunakan rempah seperti jahe, kunyit, cengkeh.

“Pastikan bayi naik tekstur sesuai usianya Buat melatih kemampuan mengunyah. Buat usia 6-8 bulan harus halus dan kental seperti mashed potato, jadi teksturnya Dapat kita congkel, karena kalau terlalu encer kemudian Bersua dengan air liur bayi yang banyak, anak akan menyemburkan makanan,” ucap dia.

Cek Artikel:  Jangan Salah Kembali, Begini Metode Menggosok Gigi yang Benar

Metode selanjutnya, yakni berfokus pada pemberian makan yang Akurat. Pastikan mulut sudah Hampa sebelum bayi menerima suapan berikutnya dan makan dalam posisi duduk.

Pastikan anak selesai makan dalam durasi maksimal 30 menit tanpa adanya distraksi. Pada usia Sekeliling 9 bulan ke atas, berikan bayi kesempatan Buat belajar makan sendiri.

Apabila masalah dalam pemberian MPASI Tetap berlanjut, Dimple menyarankan supaya orang Uzur segera datang ke rumah sakit Buat melakukan konsultasi kepada dokter.

Ia menekankan agar orang Uzur Bukan menggampangkan kondisi anak yang tetap makan, meski hanya mendapatkan beberapa suap. Hal lain yang turut ia soroti adalah anak dianjurkan Buat Bukan diberi camilan Maju menerus atau diberi Waktu Senggang makan lebih dari 2 hingga 3 jam, karena dapat menurunkan nafsu makan.

“Jadi semakin Segera anda berkonsultasi pada dokter terkait, semakin Segera anak mau makan sesuai dengan tumbuh kembangnya,” kata Dimple.

Mungkin Anda Menyukai