
SALAH satu ancaman keamanan siber ialah Fake Base Transceiver Station (BTS). BTS merupakan sebuah perangkat yang Bisa meniru menara BTS Formal Punya operator telekomunikasi dan Dapat mencuri data dari ponsel yang terhubung.
Lewat teknologi tersebut, para pelaku kejahatan Dapat mengirimkan SMS ke banyak nomor di sekitarnya tanpa perlu melalui jaringan operator Formal dan tanpa terdeteksi oleh sistem operator. Pada SMS yang dikirimkan, para penipu Dapat memberikan informasi Bajakan, menawarkan hadiah Bajakan dan meminta data pribadi korban Buat Dapat mengakses keuangan korban.
Langkah Darurat Kalau Jadi Korban Fake BTS
Dr. Maryamah, S.Kom, dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga (Unair) mengungkapkan beberapa langkah darurat yang Dapat dilakukan apabila Engkau jadi korban fake BTS, sebagai berikut, seperti dilansir dari situs Unair, Selasa (18/3).
-
Ganti Sandi dan PIN
Begitu seseorang menjadi korban Fake BTS dan kehilangan akses ke akun atau Anggaran pengguna, langkah pertama yang harus dilakukan ialah segera mengganti kata sandi dan PIN akun perbankan.
Akan tetapi, apabila peretas sudah mengendalikan akun pengguna, pengguna harus segera menghubungi layanan pelanggan bank Buat mereset akses para penipu.
-
Aktifkan Fitur Keamanan Tambahan
Langkah selanjutnya ialah mengaktifkan fitur keamanan tambahan. Maryamah menyarankan agar pengguna mulai mengaktifkan fitur keamanan tambahan, seperti two-way authentication, passkey, hingga biometrik.
-
Kagak Mudah Percaya
Maryamah mengingatkan agar masyarakat Kagak mudah percaya pada pesan yang meminta kode OTP. Selain itu, ia mengingatkan masyarakat Buat Kagak langsung percaya walaupun nomor pengirimnya terlihat seperti nomor Formal bank.
“Nomor Asli bank Dapat dipalsukan, Membikin pengguna lengah dan dengan mudah memberikan akses tanpa curiga,” paparnya.
“Sehingga, setiap kali menerima pesan yang mencurigakan, sebaiknya pengguna melakukan Validasi ulang dengan menghubungi bank langsung melalui saluran Formal,” sambungnya. (H-2)