3 Jenis Kanker dengan Penderita Paling Banyak di Malang, Didominasi Pasien Perempuan

3 Jenis Kanker dengan Penderita Paling Banyak di Malang, Didominasi Pasien Perempuan
Ilustrasi(freepik.com)

KANKER adalah penyakit yang terjadi ketika sel-sel dalam tubuh tumbuh secara abnormal dan Kagak terkendali. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang melaporkan peningkatan drastis jumlah kasus kanker di Kota Malang.

Pada Januari bulan Lewat, tercatat terdapat 132 pasien kanker. Terdapat tiga jenis kanker dengan penderita paling banyak.

Berikut rincian kanker yang banyak diderita di Kota Malang; 

  • Kanker payudara


    Kasus kanker payudara menjadi kanker dengan penderita terbanyak. ”Kebanyakan ditemukan pada pasien dengan jenis kelamin Perempuan,” kata Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif, Jumat (7/2).  Sebagai Misalnya pada Januari 2025, sudah Eksis 110 pasien kanker payudara.


    Kendati didominasi Perempuan, Eksis juga Lelaki yang menderita kanker. Seperti tahun 2024, Eksis 610 pasien kanker payudara. Di antara ratusan pasien itu, tercatat Eksis sembilan Lelaki yang menderita kanker payudara

  • Kanker serviks


    Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada leher rahim, Yakni sel-sel abnormal yang tumbuh dan membentuk tumor ganas. Jumlah penderita kanker serviks cukup banyak. Penderita kanker serviks tercatat sebanyak 141 pasien Perempuan. Demi ini, kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi HPV bagi remaja putri.

  • Kanker usus besar (kolorektal).


    Kanker kolorektal adalah kanker yang berkembang di usus besar dan rektum. Kanker ini juga dikenal sebagai kanker usus besar. Terdapat  6 pasien kanker kolorektoral di Kota Malang.

Penaksiran kanker

Spesialis kanker RSUD dr Saiful Anwar (RSSA) dr Herwindo Pudjo Brahmantyo SpPD menjelaskan, penanganan pasien kanker secara Lazim yang harus dilakukan terlebih dulu adalah Penaksiran.

Di beberapa rumah sakit, penentuan Penaksiran Bisa dilakukan dengan biopsi. Biopsi adalah proses pengambilan sampel jaringan tubuh dari kulit, organ, atau sumsum tulang.

Caranya Bisa menggunakan jarum halus atau jarum besar. Jarum tersebut ditusuk ke jaringan tubuh. Lewat akan didapatkan sampel tumor nya,” Terang Herwindo.

Selain biopsi, Eksis pemeriksaan penunjang lain seperti cek darah, radiologi, CT scan, atau MRI. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang baru Bisa ditentukan pasien mengalami kanker dengan stadium tertentu.

Terkadang Eksis beberapa kanker yang sulit dideteksi karena mirip dengan kanker lainnya, misalnya saja kanker otot dan kanker darah.

Kalau menghadapi kondisi demikian, dokter harus melakukan analisis tambahan melalui pemeriksaan imunohistokimia Demi Menonton sampel dari biopsi di Rendah mikroskop Demi mengetahui penanda Spesifik pada kanker.

Terakhir, pemeriksaan molekuler. Pemeriksaan molekuler dilakukan dengan Langkah memasukkan sampel dari biopsi ke sebuah alat.

Unsur risiko

Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif menjelaskan, setiap kanker timbul karena berbagai Unsur. Belum diketahui secara Niscaya penyebab timbulnya kanker. 

Berdasarkan penelitian, terdapat Unsur yang menyebabkan peningkatan risiko terkena kanker. Merokok, Suka makan processed food, menstruasi lebih awal, menopause setelah usia 50 tahun, melahirkan anak pertama di atas usia 35 tahun, dan Kagak pernah menyusui meningkatkan risiko terkena kanker payudara. 

Selain itu, juga Unsur Personil keluarga yang Mempunyai riwayat menderita kanker payudara.

Tingkat kesembuhan kanker akan lebih besar Kalau diketahui lebih awal. Skrining dan deteksi Pagi dapat dilakukan Demi mencegah kanker berkembang, Demi deteksi kanker serviks dapat dilakukan dengan  Pengawasan Visual Asam Asetat (IVA). Sementara itu, deteksi kanker payudara dapat dengan Sadari, USG maupun mamografi bagi Perempuan yang berusia di atas 40 tahun.(H-2)

 

Cek Artikel:  Berkaca dari Dara The Virgin, Ini yang Perlu Dimiliki Kepada Bangun dari Kesulitan

Mungkin Anda Menyukai