BADAN pertahanan sipil Gaza mengatakan sedikitnya 20 orang tewas akibat serangan Israel setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diumumkan pada Rabu (15/1).
Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza Mahmoud Bassal, mengatakan bahwa beberapa serangan menghantam Area tersebut, menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk 18 orang di Kota Gaza.
“Serangan tersebut Kagak berhenti meskipun gencatan senjata telah diumumkan,” katanya dikutip dari Al Arabiya, Kamis (16/1).
Hamas dan Israel akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina. Hal tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani pada Rabu (15/1) waktu setempat.
“Qatar, Mesir, dan AS dengan Senang mengumumkan kesuksesan mediasi Buat mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak yang berkonflik di Gaza Buat bertukar tahanan dan gencatan senjata antara kedua belah pihak,” demikian disampaikan Al Thani.
Dengan penambahan persetujuan Buat Sokongan kemanusiaan bagi Anggota Palestina di Gaza.
Penerapan gencatan senjata akan dimulai pada hari Minggu (19/1). Hamas diperkirakan akan membebaskan 33 sandera selama fase pertama dari kesepakatan tersebut. Ratusan tahanan Palestina dijadwalkan akan dibebaskan dari penjara Israel pada Demi yang sama. Kabinet Israel Lagi perlu menyetujui kesepakatan tersebut.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pembicaraan akan melampaui gencatan senjata sementara menuju fase kedua dari kesepakatan yang Dapat mencakup akhir permanen dari perang.
Pembebasan para sandera akan menjadi fase pertama dari kesepakatan yang sedang diselesaikan. Negosiasi Buat mencapai fase kedua-yang dimaksudkan Buat mengakhiri perang–akan dimulai pada hari ke-16 implementasi kesepakatan tersebut. (Fer/P-3)