20 Orang Tewas akibat Banjir di Bangladesh

20 Orang Tewas akibat Banjir di Bangladesh
Banjir di Bangladesh.(Dok Al-Jazeera)

SEDIKITNYA 20 orang tewas dan lebih dari 5,2 juta orang di Bangladesh terkena dampak banjir yang disebabkan oleh hujan monsun yang tiada henti dan luapan air sungai di hulu.

Para pejabat setempat pada Minggu (25/8) mengatakan banjir menyebabkan banyak orang terisolasi dan sangat membutuhkan makanan, air bersih, obat-obatan, dan pakaian kering, terutama di daerah terpencil. Beberapa distrik terisolasi sehingga telah menghambat upaya penyelamatan dan pemberian bantuan.

Kepala Penasihat Muhammad Yunus mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa pemerintah telah mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan kembalinya keadaan normal dengan cepat bagi para korban banjir, bekerja melalui koordinasi dengan lembaga pemerintah dan swasta.

Cek Artikel:  Uni Eropa dan Negara Teluk Desak Gencatan Senjata Gaza-Libanon

Baca juga : Hujan Lebat di India Utara Tewaskan 50 Orang

Yunus memimpin pemerintahan sementara yang dilantik setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina meninggalkan negara itu menyusul pemberontakan yang dipimpin mahasiswa bulan ini.

Abdul Halim, seorang petani, 65, dari suatu desa di distrik Comilla, mengatakan gubuknya tiba-tiba tersapu gelombang air banjir setinggi 3 meter pada tengah malam.

“Kagak ada barang dan air minum. Nyaris tidak ada orang yang datang membawa bantuan (bantuan) jauh di dalam desa. Anda harus secara fisik mendekati jalan utama untuk mengambilnya,” katanya.

Baca juga : Perubahan Iklim Dituding sebagai Penyebab Banjir India dan Nepal

Beberapa orang di Bangladesh menyebut bahwa banjir disebabkan oleh pembukaan pintu air bendungan di negara tetangga India. Tetapi pernyataan ini dibantah oleh New Delhi.

Cek Artikel:  Microsoft: Pembaruan CrowdStrike Berdampak di 8,5 Juta Perangkat

“Kami sudah mulai berdiskusi dengan negara tetangga untuk mencegah banjir di masa depan,” kata Yunus.

Departemen Meteorologi Bangladesh telah memperingatkan bahwa kondisi banjir dapat terus meningkat jika hujan monsun terus berlanjut, karena permukaan air surut dengan sangat lambat.

Baca juga : Lantaran Banjir Himalaya, Ribuan Kaum India Kekurangan Air Rapi

Lebih dari 400.000 orang telah mengungsi di 3.500 tempat penampungan di distrik-distrik yang dilanda banjir. Militer dan penjaga perbatasan membantu dalam upaya penyelamatan dan pemberian bantuan, kata pihak berwenang.

Satu analisis pada 2015 yang dilakukan oleh Institut Bank Dunia memperkirakan bahwa 3,5 juta orang di Bangladesh, salah satu negara paling rentan terhadap iklim di dunia, berisiko mengalami banjir sungai setiap tahun. Para ilmuwan mengaitkan memburuknya peristiwa bencana tersebut dengan perubahan iklim.

Cek Artikel:  DPO Kasus Pembunuhan Turis Korsel di Thailand Ditangkap, Sempat Kabur ke Kamboja

“Akibat hujan monsun tahun ini sangat luas dan menghancurkan,” kata Kabita Bose, Country Director Plan International Bangladesh. “Seluruh komunitas telah terendam banjir. Kini ada jutaan orang, termasuk anak-anak, yang membutuhkan tempat berlindung yang aman dan bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa,” pungkasnya. (CNA/Z-2)

 

Mungkin Anda Menyukai