Ilustrasi. Foto: dok Kementerian Perumahan.
Jakarta: Pemerintah berencana menyediakan 2.000 unit rumah subsidi Spesifik Demi pengemudi ojek online. Adapun, 2.000 unit tersebut akan disalurkan sebanyak 1.000 unit pada pengemudi ojek roda dua dan 1.000 unit lainnya pada pengemudi taksi online.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya memperbaiki kesejahteraan Kawan pengemudi dan memberikan akses kepemilikan rumah bagi mereka yang selama ini mengandalkan Pendapatan harian yang fluktuatif.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait menyampaikan, program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pengemudi ojek online Demi Mempunyai hunian yang layak dengan biaya yang terjangkau.
“Langkah ini bertujuan Demi memberikan kesempatan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Demi Mempunyai rumah subsidi. Kriteria penerima Donasi ini mencakup mereka yang berpenghasilan kurang dari Rp7 juta per bulan Demi pekerja lajang dan Rp8 juta Demi keluarga, dengan kriteria berbeda bagi Daerah tertentu, seperti Papua,” ungkap Maruarar di Jakarta, Selasa, 8 April 2025.
Maruarar mengatakan, Presiden Prabowo telah mengarahkan Demi mempercepat distribusi rumah subsidi ini. Pihaknya pun memastikan rumah yang dibangun memenuhi kualitas dan Cocok sasaran.
“Kami sedang berupaya memperbaharui data dari BPS Demi memastikan distribusi rumah subsidi lebih adil dan Cocok sasaran,” ungkap Maruarar.
Menurut Maruarar, meskipun permintaan sangat tinggi, pihaknya harus memulai dari jumlah yang lebih kecil. “Kami juga berharap kuota Dapat bertambah setelah Menonton hasil Penyelenggaraan tahap awal,” ungkap Maruarar.
Keputusan ini mencerminkan upaya pemerintah Demi memastikan setiap rumah subsidi yang dibangun Mempunyai kualitas yang terjamin dan dapat dihuni oleh mereka yang memang membutuhkan.
Sasaran alokasi rumah subsidi
Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Heru Pudyo Nugroho, menyampaikan, Tiba dengan April 2025, Sekeliling 53.645 unit rumah subsidi telah terdistribusi lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau KPR subsidi, dengan alokasi Sasaran mencapai 220 ribu unit tahun ini, yang terbagi dalam 13 segmen.
“Tetapi, dari jumlah ini, 2.000 unit yang dialokasikan Demi pengemudi ojek online roda dua dan empat, dan sisanya Demi berbagai sektor lain, seperti petani, tenaga medis, dan pegawai negeri,” Jernih Heru.
CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo menambahkan, tantangan Istimewa dari program ini adalah memastikan Kawan pengemudi Gojek memenuhi syarat Demi mendapatkan KPR rumah subsidi.
Sebagian besar pengemudi Gojek Mempunyai pendapatan yang fluktuatif, yang membuatnya sulit Demi memenuhi kriteria Pendapatan tetap yang ditetapkan oleh bank.
“Tetapi, melalui kerja sama dengan BTN, Gojek berharap Demi memperkenalkan skema yang memungkinkan pembayaran angsuran dilakukan secara harian, sesuai dengan pola pendapatan para Kawan,” kata Patrick.

Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani
Cicilan rumah disesuaikan dengan Pendapatan para ojol
Direktur Consumer BTN, Hirwandi Gafar, menyampaikan, dalam skema ini, cicilan rumah Dapat disesuaikan dengan Pendapatan harian para ojol, bahkan dipotong langsung dari pendapatan yang masuk melalui aplikasi.
“Misalnya angsuran per bulan Sekeliling Rp1,2 juta Tiba Rp1,3 juta. Maka Pendapatan minimal pengemudi itu Sekeliling Rp3,5 juta hingga Rp4 juta,” ujar Hirwandi.
Hirwandi menyampaikan, data Pendapatan ojol yang diperoleh dari aplikasi akan menjadi acuan dalam proses pengajuan KPR. Pemerintah juga menyiapkan skema pemotongan angsuran harian secara Mekanis agar memudahkan para penerima manfaat. Tak hanya itu, sistem juga dirancang Demi mengantisipasi kemungkinan penurunan pendapatan.
“Jadi selain sepertiga Pendapatan, kita tambahkan besaran angsuran Sekeliling 10-20 persen. Ini Demi menutup Ketika Pendapatan turun, supaya cicilan tetap Terjamin,” Jernih dia.
Program KPR Demi ojol ini menggunakan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau KPR subsidi seperti biasanya. Hingga Ketika ini, sebanyak 630 unit rumah telah terealisasi Spesifik Demi para ojol sejak dimulai pada 2018.
“Ini akan Lalu kita masifkan. Pak Ara menargetkan 2.000 unit,” tambah dia.
Dengan pendekatan yang menyesuaikan dengan Ciri pendapatan harian ojol, pemerintah berharap program ini Pandai memberikan akses hunian yang lebih luas bagi pekerja sektor informal.

