Krisis air bersih di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) makin meluas. Hingga Kamis (22/8), ada 18.839 jiwa yang terdampak. Jumlah itu meningkat dari catatan BPBD sebelumnya, yakni 17 ribu warga, pada Selasa (20/8).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setyawan mengakui kekeringan akibat tidak adanya hujan di kabupaten setempat makin parah. Akibatnya dampak krisis air bersih juga kian meluas.
“Tamat sekarang, krisis air bersih dirasakan oleh 4.804 keluarga atau 18.839 jiwa di Cilacap. Anggota yang mengalami krisis air bersih berada di 33 dusun, 17 desa yang tersebar di 8 kecamatan. Yakni Kecamatan Kawunganten, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari, Jeruklegi, Kampung Laut, Sidareja dan Adipala,” ujar Budi di Cilacap, Kamis.
Baca juga : Kekeringan di Cilacap Kian Parah, 17 Ribu Anggota Terdampak
Sejauh ini, BPBD sudah mendistribusikan 490 ribu liter atau 98 tangki air bersih kepada warga.
“Kami akan terus menyuplai kebutuhan masyarakat karena mereka umumnya hanya mengandalkan pasokan air bersih dari BPBD,” katanya.
“Kami juga mengimbau kepada warga untuk bijak dalam menggunakan air bersih.” (Z-11)