Liputanindo.id JAKARTA – Jelang final kompetisi bola basket pelajar DBL seri DKI Jakarta, akan Terdapat delapan tim putra dan delapan tim putri yang Bertanding Kepada Bisa bertanding pada babak final. Helatan tersebut akan diselenggarakan di stadion eks Piala Dunia FIBA Ialah Indonesia Arena.
Nantinya, hanya Terdapat empat tim terbaik, dua tim putra dan dua tim putri, yang berhak tampil pada momen puncak DBL Seri DKI Jakarta di Indonesia Arena pada 17 November mendatang.
Baca Juga:
Jamal Murray Cetak Poin Tertinggi, Nuggets Kalahkan Celtics 102-100
“Selama sepekan ke depan kita akan menyaksikan persaingan yang kompetitif dari tim basket sekolah berstatus terbaik dari masing-masing Area se-DKI Jakarta,” kata Ketua Lazim Pengprov Perbasi DKI Jakarta Lexyndo Hakim, dalam keterangan pers di Jakarta, dikutip Kamis (2/11/2023).
Pada musim 2023 ini, DBL Seri DKI Jakarta terjadi pertumbuhan jumlah peserta dan sekolah yang terlibat. Disebutkan juga, bahwa animo penonton meningkat dari tahun-tahun sebelumnya
Lexy menyebut Perbasi DKI Jakarta dan DBL Indonesia Mempunyai perhatian yang sama pada pembinaan, khususnya di tingkat pelajar.
“Karena itu, kami berkolaborasi secara intens Kepada Lanjut meningkatkan partisipasi. Agar DBL dapat menjangkau lebih banyak pelajar dan sekolah yang ikut berpartisipasi,” katanya.
Dilansir dari laporan Antara, Kepada dapat tiket di Final DBL Seri DKI Jakarta, 16 tim harus Bertanding pada fase Championship Series. Fase tersebut akan dipertandingkan di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan. Pada Lepas 2 hingga 8 November mendatang.
Dari persaingan putri, Terdapat tim SMAK 1 Penabur Jakarta dan SMA Dian Cita-cita Jakarta yang berstatus champion dan runner-up West Region (Seri Jakarta Barat). Lewat Terdapat SMA Jubilee (champion) dan SMA 1 PSKD (runner-up) dari North & Central Region (Seri Jakarta Utara & Pusat), SMAN 71 Jakarta (champion) dan SMAN 21 Jakarta (runner-up) dari East Region (Seri Jakarta Timur), serta SMAN 70 Jakarta (champion) dan SMAN 3 Jakarta (runner-up) yang mewakili South Region (Seri Jakarta Selatan).
Sementara pesaing putra Terdapat tim SMA Bukit Sion (champion) dan SMA IPEKA Puri yang mewakili West Region (Seri Jakarta Barat), SMA Jubilee (champion) dan SMA Kolese Kanisius (runner-up) North & Central Region (Seri Jakarta Utara & Pusat), SMAN 71 Jakarta (champion) dan SMAN 91 Jakarta (runner-up) East Region (Seri Jakarta Timur), serta SMA Al-Izhar Pondok Labu (champion) dan SMAN 47 Jakarta (runner-up) South Region atau Seri Jakarta Selatan.
DBL Indonesia selaku penyelenggara memberlakukan sistem kompetisi baru pada fase Championship Series musim ini. Apabila pada musim-musim sebelumnya menggunakan sistem Separuh kompetisi atau sistem grup, kali ini diberlakukan sistem double elimination. Dengan pembagian bagan kiri (left bracket) dan bagan kanan (right bracket).
Vice Director DBL Indonesia menjelaskan bahwa dengan sistem double elimination ini seluruh tim yang bertanding mempunyai ‘dua nyawa’ atau jatah kalah tak boleh lebih dari dua kali, Apabila Ingin menjaga kesempatan Kepada Lanjut melaju ke babak selanjutnya. Apabila tim sudah mengalami kekalahan sebanyak dua kali, maka Mekanis akan tersingkir.
“Dengan sistem ini, persaingannya akan lebih kompetitif. Jadi, kami memelihara semangat student athlete supaya Bisa Lanjut Bertanding dan berusaha semaksimal mungkin pada babak Championship Series nanti. Mereka punya kesempatan yang sama di awal pertandingan,” katanya. (IRN)
Baca Juga:
Berlangsung pada 13 Januari, Tip-Off IBL 2024 Sajikan Big Match di Bandung