DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau melaporkan peningkatan signifikan kasus demam berdarah dengue (DBD), yakni sebesar 122 persen sepanjang tahun 2024. Data menunjukkan terdapat 871 kasus dengan 14 korban meninggal. Bilangan ini meningkat drastis dari 392 kasus pada tahun 2023.
Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan kasus DBD pada 2024 menjadi perhatian serius pemerintah. “Meski Bilangan ini Tetap di Dasar tahun 2022 yang mencapai 902 kasus, tetapi peningkatan kasus dan jumlah Mortalitas mengkhawatirkan,” katanya, Jumat (3/1).
Berdasarkan data Dinkes, Kecamatan Bengkong mencatatkan Bilangan tertinggi dengan 146 kasus, diikuti Batamkota (136), Sagulung (135), Sekupang (106), Batuampar (94), dan Batuaji (85). Dari total kasus tersebut, mayoritas penderita adalah Lelaki sebanyak 513 orang, dengan Kendali Grup usia di atas 15 tahun, mencapai 440 kasus.
Merespons situasi itu Pemkot Batam menerbitkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 23 Tahun 2024 tentang Kewaspadaan Pagi Peningkatan Kasus DBD. “Kami juga menerapkan program preventif seperti jumantik rumah, jumantik perkantoran, dan pengawasan intensif di tempat-tempat Standar,” ujarnya.
Dinkes menggalakkan gerakan 3M Plus (menguras, menutup, mengubur) dan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J). “Setiap rumah tangga wajib Mempunyai satu juru pemantau jentik. Ini Krusial Kepada memastikan Bukan Eksis tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebab DBD,” tambahnya. Pemkot Batam mengimbau masyarakat Kepada meningkatkan kewaspadaan, terutama selama musim hujan yang menjadi waktu rawan penyebaran DBD. (M-1)