KITAB An-Ni’matul Kubro ‘alal’ Alam karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitamiy menceritakan detik-detik menjelang kelahiran pemimpin seluruh umat manusia, Nabi Muhammad SAW. Terdapat beberapa peristiwa menakjubkan yang dialami oleh sang ibunda, Sayidah Aminah, saat akan melahirkan putranya.
Terhitung ada 12 peristiwa yang terjadi mulai malam pertama bulan Rabiul Awal hingga malam penuh berkah, malam dilahirkan Rasulullah SAW pada 12 Rabiul Awal tahun 571 Masehi. Apa saja peristiwa menakjubkan tersebut? Simak penjelasan berikut yang dilansir dari PP Darussa’adah Lirboyo.
Malam ke-1
Pada malam pertama Rabi’ul Awal sebelum kelahiran Baginda Nabi SAW, Sayidah Aminah diliputi rasa bahagia. Hatinya merasakan kedamaian dan ketentraman yang belum pernah ia rasakan.
Baca juga : Doa Menyambut Rabiul Awal beserta Bahasa Arab, Latin, Definisinya
Malam ke-2
Pada malam kedua, Sayidah Aminah disampaikan berita bahwa dirinya akan memperoleh kebahagiaan dengan anugerah yang agung (lahirnya manusia paling mulia dari rahimnya).
Malam ke-3
Pada malam ketiga, terdengarlah suara tanpa rupa (hatif) yang berkata kepada Sayidah Aminah. “Wahai Aminah, sebentar lagi akan tiba waktu lahirnya seseorang yang kami puji dan juga kami syukuri keberadaannya.”
Malam ke-4
Pada malam keempat, Sayidah Aminah mendengar para malaikat sedang bertasbih. Mereka menyambut akan datangnya manusia paling mulia.
Baca juga : Ibnu Katsir Sebutkan Maulid Nabi Pertama Kali Digelar Fathimiyah, Cermatkah?
Malam ke-5
Pada malam kelima, di dalam mimpinya, Sayidah Aminah bertemu dengan Nabi Ibrahim AS. Demi itu Nabi Ibrahim berkata, “Berbahagialah wahai Aminah dengan kehadiran Nabi yang agung, Nabi pemilik cahaya, keindahan, kemuliaan, pemilik pujian atas semua mahluk.”
Malam ke-6
Pada malam keenam, Sayidah Aminah melihat pancaran cahaya yang terlihat jelas memenuhi cakrawala. Sinar ini dari sang pemilik sanjungan, yakni cahaya kenabian.
Malam ke-7
Pada malam ketujuh, para malaikat berbondong-bondong silih berganti untuk mendatangi kediaman Sayidah Aminah. Rautnya tidak pernah pudar dalam menampakkan raut kebahagiaan tak terkira.
Baca juga : Pendapat tentang Kelahiran Nabi Muhammad pada 12 Rabiul Awal
Malam ke-8
Pada malam kedelapan, lagi-lagi Sayidah Aminah mendengar seruan memanggil di mana-mana agar para penduduk bumi menampakkan perasaan kegembiraannya. Maklum, kelahiran kekasih Allah sudah semakin dekat.
Malam ke-9
Pada malam kesembilan, Allah SWT semakin mengucurkan limpahan kasih sayang-Nya kepada Sayidah Aminah. Karenanya, tidak ada sedikit pun rasa sedih, kesusahan, atau sakit dalam diri dan jiwa Sayidah Aminah.
Malam ke-10
Pada malam kesepuluh, Sayidah Aminah melihat tanah Khaif dan tanah Mina ikut serta bergembira ria menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW.
Baca juga : Ini Maksud Embargo Memuji Nabi Muhammad secara Berlebihan
Malam ke-11
Pada malam kesebelas, Sayidah Aminah merasakan seluruh penduduk bumi dan penghuni langit ikut bersuka cita menanti detik-detik lahirnya Nabi Muhammad SAW yang sudah sangat dekat.
Malam ke-12
Dan tibalah waktu yang dinantikan makhluk seluruh alam semesta, yakni malam 12 Rabiul Awal, malam lahirnya kekasih Allah, Baginda Nabi Muhammad SAW.
Pada malam itu, Sayidah Aminah berkata, “Langit malam ini begitu terang, disinari cahaya rembulan, tanpa ada mendung kegelapan sama sekali.”
Tetapi saat itu Sayidah Aminah menangis sedih mengingat ia sedang sendirian di rumah. Tak ada satu orang pun yang menemaninya saat akan melahirkan.
Baca juga: Siapakah Pencetus Peringatan Maulid Nabi Muhammad
Bahkan, Abdul Mutholib yang selama ini selalu menemaninya saat itu sedang berada di Kakbah. “Sungguh, aku sendirian saat ini. Tiada wanita yang bisa menguatkanku, tiada teman yang bisa menghiburku, dan tiada pula tetangga yang menjadi sandaranku.”
Tiba-tiba Sayidah Aminah melihat sudut rumahnya terbelah, lalu perlahan muncul empat wanita yang datang menghampirinya. Rautnya bersinar berseri-seri, wangi semerbak memenuhi seluruh ruangan itu.
Perempuan pertama mendekat dan berkata kepadanya. “Sungguh, tiada wanita yang mendapat keberuntungan dan kemuliaan seperti engkau, wahai Aminah. Sebentar lagi engkau akan melahirkan junjungan semesta alam dan kebanggaan dari kabilah Rabi’ah dan Mudhar.”
Baca juga: Mengapa Bayi Baru Lahir Dianjurkan untuk Diazani
Perempuan itu duduk di sebelah kanan Sayyidah Aminah. “Saya Hawa, ibunda semua umat manusia, diperintahkan Allah untuk menemanimu melahirkan.”
Kemudian mendekat lagi wanita kedua. “Sangatlah beruntung engkau, wahai Aminah. Engkau mengandung manusia yang paling suci, pemilik ilmu yang luas, dan cahaya yang sangat terang,” katanya.
Perempuan itu lalu duduk di sebelah kiri Sayidah Aminah. “Saya Sarah, istri dari Nabi Ibrahim ‘alaihi salam.”
Baca juga: Sekilas Sejarah Kehidupan Nabi Muhammad SAW
Kemudian mendekatlah wanita ketiga. “Sungguh, tiada wanita yang bisa sepertimu, wahai Aminah. Engkau mengandung kekasih Allah, insan pemilik segala pujian nan sanjungan.”
Perempuan itu lalu duduk di belakang Sayidah Aminah. “Saya Asiyah binti Muzahim, wanita yang merawat dan membesarkan Nabi Musa ‘alaihi salam.”
Dan mendekatlah wanita terakhir. Perempuan itu terlihat paling berwibawa dan juga cantik jelita. Dia berkata, “wahai Aminah, beruntung sekali engkau mengandung manusia pemilik petunjuk kebenaran dan mukjizat, pemimpin dari semua makhluk langit dan bumi.”
Baca juga: Senang Nabi Muhammad Lahir, Arang Lahab Dapat Keringanan Siksa
Perempuan itu lalu duduk di depan Sayidah Aminah. “Saya Maryam binti Imran, ibunda Nabi Isa ‘alaihi salam, diperintahkan untuk memenuhi semua kebutuhamu dan menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.”
Keempat wanita suci dan mulia di sisi Allah tersebut lalu merapat dan mengelilingi Sayidah Aminah, sehingga semakin memuncaklah perasaan tentram serta kebahagiaannya. Sayyidah Aminah pun lantas berkata, “Kalian ialah jawaban dari keluh kesahku. Di saat aku sendirian, butuh seseorang untuk bisa menghiburku, menemaniku, dan menjadi sandaranku, kalian datang dengan wajah yang meneduhkan dan berseri-seri. Sungguh, kalian membuat hatiku tenang sekarang.”
Itulah kisah hikmah tentang 12 peristiwa menakjubkan menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa aali sayyidina Muhammad. (Z-2)