KEMENTERIAN Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Palestina menyebutkan bahwa sejak awal Serangan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat 7 Oktober 2023, sebanyak 12.329 siswa terbunuh dan 20.160 lainnya terluka.
Melalui pernyataan, Selasa, kementerian menjelaskan bahwa di Gaza lebih dari 13.054 siswa tewas dan 21.320 lainnya terluka sejak Zionis Israel meluncurkan agresinya di Daerah kantong tersebut.
Sementara itu, di Tepi Barat sebanyak 123 siswa tewas dan 671 lainnya terluka, dengan 560 orang ditangkap. Pihaknya menambahkan bahwa di Jalur Gaza dan Tepi Barat, sebanyak 657 guru dan administrator sekolah tewas dan 3.904 lainnya mengalami luka. Kemudian, di Tepi Barat lebih dari 165 orang juga ditahan.
Menurut Kementerian, 324 sekolah negeri, universitas dan juga gedung-gedung serta 65 sekolah yang berafiliasi dengan Badan Sokongan PBB Kepada Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza dibom dan dirusak.
Sebanyak 128 di antaranya hancur total dan 57 lainnya hancur sebagian. Sementara itu, 109 sekolah dan tujuh universitas di Tepi Barat juga mengalami hal serupa.
Kementerian Pendidikan membenarkan bahwa 788.000 siswa di Jalur Gaza Lagi belum dapat bersekolah atau berkuliah sejak awal Serangan. Sebagian besar para siswa menderita trauma psikologis dan menghadapi kondisi kesehatan yang rumit.
Kementerian menambahkan bahwa serangan pendudukan yang kerap terjadi di Daerah Jenin dan Tulkarm menjadi ancaman bagi para siswa di sekolah mereka. (Ant/I-2)