KOALISI yang terdiri dari 104 negara anggota PBB, bersama dengan Uni Afrika, pada Jumat (11/10) mengecam keputusan Israel menyatakan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres sebagai persona non grata. Golongan tersebut menyuarakan dukungan kuat untuk Guterres dalam suatu pernyataan.
Pernyataan tersebut, yang ditandatangani oleh negara-negara tersebut, termasuk Turki, mengkritik keputusan Menteri Luar Negeri Yisrael Katz. Mereka berpendapat bahwa memberi Guterres label tidak diinginkan merusak mandat PBB.
“Di Timur Tengah, hal ini dapat semakin menunda berakhirnya semua permusuhan dan pembentukan jalur yang kredibel menuju solusi dua negara dengan negara Palestina dan Israel hidup berdampingan secara damai dan aman sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan,” katanya.
Baca juga : Dibom Israel, Libanon Ajukan Pengaduan Formal ke PBB
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa 104 negara menegaskan kembali dukungan penuh dan kepercayaan kepada kepala PBB dan pekerjaannya.
“Kami yakin akan komitmennya terhadap perdamaian dan keamanan serta keselarasan dengan Hukum Dunia termasuk dalam mempromosikan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan mengenai situasi di Timur Tengah,” katanya.
Koalisi itu juga mendesak penghormatan terhadap kepemimpinan PBB dan misinya.
Baca juga : Palestina Sebut Persona Non Grata untuk Sekjen PBB Serangan Bagi Tatanan Dunia
“Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menghindari tindakan yang dapat melemahkan peran penting Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam penyelesaian konflik dan, sebaliknya, untuk mendukung inisiatif yang berkontribusi pada solusi damai dan langgeng dari krisis di Timur Tengah,” tambahnya.
Israel baru-baru ini menyatakan Guterres sebagai persona non grata dan melarangnya memasuki negara tersebut. Keputusan tersebut mengikuti permintaan Guterres untuk segera meredakan ketegangan di Timur Tengah.
Israel menuduh Guterres tidak menyebutkan nama Iran atau secara eksplisit mengutuk Teheran atas dugaan keterlibatannya dalam serangan roket baru-baru ini.
Guterres mengutuk eskalasi kekerasan di Timur Tengah dan mendesak gencatan senjata segera tetapi tidak secara langsung merujuk pada peran Iran. (Yeni Safak/Z-2)