KRISIS air bersih terjadi di 10 desa yang tersebar di 4 Kecamatan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Akibat dampak kekeringan itu membuat 4.724 kepala keluarga atau 15.613 jiwa mengalami krisis air bersih.
Ketua FK Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana mengatakan untuk membantu warga telah didistribusikan air bersih.
“Kekeringan dan krisis air bersih pada musim kemarau ini terjadi di Desa Cibanten, Kertayasa, Batukaras, Cijulang, Kecamatan Cijulang, Desa Limusgede, Legokjawa, Sukaraja, Mengembangsari, Batumalang, Kecamatan Cimerak, Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang,” katanya, Jumat (6/9).
Baca juga : Krisis Air Rapi masih Terjadi di Jawa Barat
Ia mengatakan, pendistribusian air bersih bagi masyarakat sampai sekarang sudah mencapai 40 ribu liter yang diambil dari sumber mata air Cisamping.
“Pendistribusian air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Pangandaran dilakukannya setiap hari dengan kapasitas 20 ribu liter. Kami mengalami kendala dalam pendistribusian, karena tidak adanya anggaran dari Pemkab Pangandaran untuk biaya operasional kendaraan,” jelas Nana.
Dia mengaku belum semua desa yang terdampak kekeringan mengajukan permintaan bantuan air bersih. “Meskipun tidak ada dana BBM, Tagana tetap berupaya membantu meringankan beban masyarakat.”