SATU lagi jurnalis tewas ketika pesawat tempur Israel menargetkan kru televisi Palestina dan dua lainnya terluka akibat serangan pasukan Israel di Jalur Gaza Utara.
TV Al-Aqsa melaporkan di saluran Telegramnya bahwa jurnalis foto Mohammad Al-Tanani terbunuh dan reporter Tamer Lubbad terluka di daerah bundaran Serbuk Sharakh di Jabalia.
Stasiun penyiaran tersebut mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan tim liputannya di Gaza utara dengan rudal. Laskar pendudukan Israel tidak hanya melakukan kejahatan ini karena juga mencegah ambulans untuk memberikan pertolongan.
Baca juga : 185 Pelanggaran Israel terhadap Jurnalis Palestina selama September
Sementara itu, seorang jurnalis foto Al Jazeera juga terluka akibat tembakan tentara Israel saat meliput situasi terkini di Gaza utara.
“Rekan kami Fadi Al-Wahidi terluka akibat tembakan pendudukan di Gaza utara,” lapor lembaga penyiaran yang berbasis di Qatar.
Koresponden Al Jazeera Anas Al-Sharif menulis di media sosial bahwa tembakan diarahkan ke tim Al Jazeera, melukai jurnalis foto Fadi Al-Wahidi dengan peluru di leher ketika liputan.
Baca juga : Hamas: Kejahatan Israel terhadap Jurnalis Palestina tidak akan Sembunyikan Kebenaran
“Jumlah jurnalis yang terbunuh sejak serangan Israel dimulai di Gaza mencapai 176 orang,” kata kantor media Gaza dalam suatu pernyataan.
Pernyataan tersebut juga mengecam penargetan, pembunuhan, dan pembunuhan terhadap jurnalis Palestina oleh pendudukan dan menyatakan Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan ini.
Mereka menyerukan komunitas internasional dan organisasi internasional untuk menghentikan pasukan Israel dan mengadili mereka di pengadilan internasional atas kejahatan yang mereka lakukan.
Baca juga : Jurnalis Palestina kembali Tewas dalam Serangan Udara Israel
Mereka juga meminta untuk menekan Israel agar menghentikan genosida dan pembunuhan serta pembunuhan terhadap jurnalis Palestina.
Menurut seorang reporter Anadolu, tentara Israel telah melakukan pengepungan ketat di sekitar Gaza utara dari segala arah dan memutusnya dari Kota Gaza.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza menyusul serangan yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas tahun lalu. Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Baca juga : 99 Jurnalis Tewas pada 2023, 72 dalam Perang Gaza
Lebih dari 42.000 orang telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 97.700 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung sehingga menyebabkan kekurangan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel kini menghadapi kasus genosida di Mahkamah Dunia atas tindakannya di Gaza. (Z-2)