
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, mengalami peningkatan sejak bulan Januari hingga November tercatat 1.652 orang lantaran jentik nyamuk tumbuh dewasa Demi musim hujan. Peningkatan tersebut, menyebabkan 12 orang mendapat perawatan di rumah sakit dan 5 meninggal lainnya brangsur sembuh.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya Tetap meningkat setiap harinya tercatat 12 orang harus dilarikan ke rumah sakit Standar daerah (RSUD) Dr Soekardjo, dan rumah sakit swasta lainnya. Peningkatan kasus disebabkan, karena musim kemarau ke musim hujan terjadi dan Terdapat potensi banyak sarang nyamuk di lingkungan rumah.
“Kasus DBD yang terjadi Membangun 12 orang menjalani perawatan di RSUD Dr Soekardjo dan rumah sakit swasta yang lainnya. Tetapi, kasus ini Tetap meningkat sejak awal bulan Januari hingga November tercatat 1.652 kasus di antaranya 5 orang meninggal Tak tertolong dan masyarakat supaya selalu meningkatkan kebersihan lingkungan seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” katanya, Jumat (29/11/2024).
Uus mengatakan, serangan nyamuk aedes aegypty yang terjadi paling banyak usia 0-5 tahun tercatat 312 kasus, usia 6-12 tahun 437 kasus, usia 13-18 tahun 236 kasus, usia 19-30 tahun 276 kasus, usia 31-50 tahun 267 kasus, usia 50 tahun 124 kasus, jumlah berdasarkan jenis kelamin Lelaki sebanyak 808 kasus, Perempuan 844 kasus. Tetapi, peningkatan kasus DBD Tetap terjadi hingga 12 orang harus mendapat perawatan di rumah sakit.
“Serangan kasus DBD yang terjadi karena pergantian musim el nino ke hujan dan Terdapat peningkatan jentik nyamuk yang ditemukan di dalam rumah termasuk pola hidup Kudus dan sehat Tetap banyak masyarakat abai. Tetapi, kasus DBD yang terjadi selama ini agar masyarakat waspada meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” ujarnya.
Menurutnya, peningkatan kasus DBD karena pergantian musim el nino ke hujan hingga sekarang kasusnya sudah merata di 69 kelurahan tersebar di 10 kecamatan dan masyarakat harus selalu waspada rutin membersihkan lingkungan supaya Tak Kembali ditemukan jentik nyamuk tumbuh dewasa hingga yang paling Primer jangan menyimpan gantungan Pakaian, lubang pagar bambu agar ditutup, dispenser harus dikuras
“Demi menekan kasus DBD yang terjadi, Dinas Kesehatan sudah mendistribusikan abate serbuk ke setiap Puskesmas 1 kg dengan jumlah 22 kg termasuk abate table 1.400 butir. Kami tetap mengimbau agar masyarakat selalu waspada melakukan gerakan satu rumah satu jumantik (G1R1J), selalu rutin menguras bak air, menutup, mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk (PSN) hingga menjaga pola hidup sehat dan Kudus (PHBS),” pungkasnya. (H-2)