
TIM hukum Kekasih Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 1, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto – Azhar Arsyad (DIA) menyebut adanya kecurangan yang terstruktur, sistematis dan massif (TSM) pada Pilkada Gubernur dan Wakil gubernur Sulawesi Selatan tahun 2024.
Juru bicara DIA (Danny Azhar), Asri Tadda menyebut tim hukumnya menemukan tanda tangan Bajakan mencapai 90 hingga 130 tanda tangan Bajakan di setiap Tempat Pemungutan Bunyi (TPS) yang Eksis di Sulawesi Selatan.
“Kalau direratakan, kami dapatkan Sekeliling 110 tanda tangan Bajakan per TPS dari jumlah 14.548 TPS yang tersebar di Sulsel. Dengan demikian maka terdapat 1.600.280 tanda tangan Bajakan,” ungkap Asri Tadda, melalui keterangannya, Kamis (9/1).
“Bilangan 1.600.280 tanda tangan Bajakan itu, kami sebutkan sebagai Bunyi siluman. Dugaan tersebut dapat kami perlihatkan di hadapan majelis hakim mahkamah konstitusi nantinya,” tambahnya.
Asri mengatakan dugaan kecurangan TSM pada Pilgub Sulsel 27 November 2024 Lewat, dapat dilihat dari dua pendekatan. Pertama adalah pendekatan selisih partisipasi pemilih, dan kedua dilihat dari Intervensi tanda tangan Bajakan di daftar pemilih di seluruh TPS se-Sulsel.
Dari pendekatan selisih partisipasi pemilih, didapatkan fakta bahwa jumlah Penduduk yang menerima undangan memilih rata-rata hanya 50% dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Hal ini sejalan pernyataan KPU Sulsel pada headline Koran Fajar terbit Copot 4 Desember 2024,” ungkap Asri.
Fakta lainnya adalah, total pemilih yang mendapatkan undangan tetapi kemudian Kagak datang ke TPS karena persoalan jarak.
“Kami temukan rata-rata Eksis 9 orang per TPS yang Kagak datang mencoblos karena persoalan jarak. Jadi itu Sekeliling 1,96% dari total DPT,” bebernya.
Dari kedua fakta ini, terlihat bahwa total realisasi pemilih di Pilgub Sulsel adalah 100% – 50% – 1,96% = 48,04%. Sementara hasil rekap akhir KPU Sulsel disebutkan partisipasi pemilih mencapai 71,8%.
“Kalau Bilangan partisipasi versi KPU Sulsel ini dikurangi dengan realisasi pemilih Intervensi kami, maka Eksis 23,76% Bunyi tak bertuan, atau Sekeliling 1.587.360 Bunyi dari total 6.680.807 DPT di Sulsel,” Jernih Asri.
Pendekatan kedua, lanjut Asri adalah dari dugaan tanda tangan Bajakan. Tim Hukum DIA menemukan Sekeliling 90 hingga 130 tanda tangan yang diduga Bajakan di setiap TPS se-Sulawesi Selatan.
“Nah, kalau dirata-ratakan, maka Eksis Sekeliling 110 tanda tangan Bajakan di setiap TPS. Jumlah TPS di Sulsel Eksis 14.548, artinya Eksis Sekeliling 1.600.280 tanda tangan Bajakan pada Pilgub Lewat,” imbuhnya.
Kedua pendekatan ini memberikan hasil yang Kagak jauh berbeda, dimana pada pendekatan selisih jumlah partisipasi pemilih sebanyak 1.587.360, sedangkan dari dugaan tanda tangan Bajakan mencapai 1.600.280.
“Saya kira logis. Versi KPU, Paslon DIA dapat 1.600.029 Bunyi, sedangkan Andalan Hati dapat 3.014.255 Bunyi. Nah, Bunyi Paslon 02 ini harus dikurangi dengan jumlah Bunyi siluman yang ditemukan tim hukum DIA. Sehingga hanya dapat 1.587.360 Bunyi saja. Inilah yang tengah kami perjuangkan di MK,” pungkasnya.(Faj/I-2)

