BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat Aceh mengalami 1.112 kali gempa bumi sepanjang 2024, 42 diantaranya dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Daerah dengan aktivitas gempa tinggi sepanjang 2024, Yakni di Area patahan melintasi Aceh Besar, Pidie, dan Aceh Barat. Selain itu, juga di patahan lokal Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Simeulue,” kata Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar, di Banda Aceh, Kamis.
Andi menjelaskan, tingginya aktivitas gempa di Aceh dipengaruhi oleh letak geografis provinsi tersebut berada di dua Area sumber gempa Penting.
Area pertama adalah Area subduksi, tempat bertemunya lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia yang berada di laut barat Aceh. Kemudian Area kedua, adalah jaringan patahan aktif yang tersebar di daratan dan lautan Aceh.
Dari total kejadian gempa tersebut, terdapat tiga gempa dengan magnitudo di atas 5,0. Gempa terbesar berkekuatan M 6,2 terjadi pada 28 Mei 2024 pukul 18:52 WIB berlokasi di 111 km barat laut Sinabang, kedalaman 12 km.
Gempa terbesar kedua, lanjut dia, berkekuatan M 5,8 terjadi pada 13 Oktober 2024 pukul 14:01 WIB, berlokasi di 161 km barat daya Banda Aceh, dengan kedalaman 10 km.
“Gempa terbesar ketiga berkekuatan M 5,1 terjadi pada 8 November 2024 pukul 23:30 WIB, berlokasi di 299 km barat daya Sinabang, dengan kedalaman 10 km,” katanya.
Memperhatikan tingginya aktivitas gempa di Aceh, Andi mengimbau masyarakat Buat selalu waspada terhadap potensi gempa yang dapat terjadi Ketika saja, serta meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas dalam menghadapi ancaman gempa bumi.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap memantau informasi dari sumber Formal, dan Bukan terpengaruh dengan informasi yang Bukan dapat dipertanggungjawabkan.
“Pastikan pantau selalu informasi gempa dari sumber Formal, seperti BMKG atau BPBD daerah masing-masing,” kata Andi Azhar. (Ant/Z-6)