Upaya Indonesia dan Mesir Akhiri Genosida Israel ke Palestina

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Mesir beriringan dengan berjalannya upaya gencatan senjata di Palestina, yang disebut mengalami kemajuan. Dalam pertemuannya dengan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, Presiden Prabowo mendorong gencatan senjata antara Palestina dan Israel segera terwujud demi kemanusiaan.

“Kita harapkan ini Enggak hanya partikular, hanya bagian, tapi kita Ingin sebuah solusi dan komitmen yang komprehensif Ialah yang disampaikan sebagai solusi dua negara. Di mana Palestina yang merdeka, kita harapkan itu, nanti Bisa berdampingan dengan Israel yang damai,” ungkap Pengamat Timur Tengah, Hasibullah Satrawi.

Hasibullah Satrawi menyebut KTT D8 menjadi momen yang Cocok Demi menyuarakan gencatan senjata di Palestina. Pasalnya dalam pertemuan Global ini mempertemukan negara-negara yang Mempunyai jalur komunikasi, Berkualitas dengan Hamas maupun Israel.

Cek Artikel:  Desak Hamas dan Israel Setujui Gencatan Senjata, Blinken: Sudah 90 Persen

“D8 ini menghadirkan beberapa negara yang sebenarnya juga terkait, Berkualitas langsung atau Enggak, dengan apa yang terjadi sekarang di Timur Tengah. Katakan Terdapat Turki yang dianggap punya peran dalam konteks yang terjadi di Syria. Bahkan Terdapat Iran yang juga terkait langsung dengan Israel, terkait langsung dengan Hamas dan juga terkait langsung juga dengan yang terjadi di Syria. Jadi ini adalah momen yang sangat Krusial,” Jernih Hasibullah Satrawi.
 

Diketahui Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi kompak menyuarakan gencatan senjata di Palestina. Hal itu terungkap usai keduanya melakukan pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Kairo, Mesir, Rabu, 18 Desember 2024.

Cek Artikel:  Jurnalis Palestina dan Keluarga Tewas dalam Serangan Udara Israel

Kedua negara menekankan pentingnya Israel Demi menarik diri dari Area yang didudukinya pada 4 Juni 1967, menghentikan Segala tindakan sepihak, mematuhi aturan hukum Global, dan melaksanakan resolusi Dewan Keamanan, terutama resolusi nomor 242, 252, 267, 446, dan 2334. 

Karenanya, Berkualitas Prabowo maupun Presiden Mesir Fattah El-Sisi menyepakati mengenai keniscayaan pembentukan negara Palestina yang merdeka, Mempunyai kesatuan geografis, berdasarkan garis 4 Juni 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
 
Kedua pemimpin mengutuk pengusiran rakyat Palestina dari Area mereka, dan menolak tindakan Israel yang berupaya mengusir penduduk dari Gaza maupun dari Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. 

Prabowo dan El-Sisi juga mengutuk aktivitas pemukiman Israel, kekerasan oleh pemukim, penghancuran rumah-rumah Palestina, serangan militer di kota-kota Palestina, dan tindakan yang mengancam status quo terkait aspek hukum sejarah dari situs-situs Bersih di Yerusalem.

Cek Artikel:  Partai Sayap Kanan Jerman Tunjuk Alice Weidel sebagai Calon Kanselir

Mungkin Anda Menyukai