UI Tangguhkan Gelar Doktoralnya, Bahlil: Bukan Ditangguhkan

Liputanindo.id – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membantah gelar doktoralnya (S3) ditangguhkan oleh Universitas Indonesia. Melaikan wisudanya dijadwalkan bulan Desember.

“Yang saya pahami bukan ditangguhkan, tapi memang wisuda saya itu harusnya di Desember dan saya kan dinyatakan lulus itu setelah yudisium, dan yudisium saya kan Desember,” kata Bahlil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Dia mengaku belum mengetahui surat penangguhan tersebut. Tetapi, dia mengaku sudah mendapatkan surat rekomendasi dan akan menjalani yudisium pada Desember mendatang.

“Setelah disertasi Eksis perbaikan disertasi, jadi setelah perbaikan disertasi, baru dinyatakan selesai. Lebih rincinya nanti tanya di UI aja ya,” kata Bahlil.

Diketahui Bahlil menempuh pendidikan S3 dari Sekolah Kajian Stratejik dan Dunia (SKSG) di UI dan terdaftar sejak tahun akademik 2022/2024.

Cek Artikel:  Gerindra Berpeluang Mengusung Calon Baru atau Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel

Dia meraih gelar doktor setelah mempertahankan disertasi bertajuk “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia” dalam Sidang Promosi Doktor yang berlangsung di Makara Art Center (MAC) UI pada Rabu (16/10).

Tetapi, gelar doktoralnya menjadi polemik lantaran dinilai janggal. Bahlil menyelesaikan kuliah S3 tersebut hanya dalam waktu 1,5 tahun atau 3 semester. Padahal umumnya S3 ditempuh minimal 2 tahun dengan 4 semester.

Belakangan, Universitas Indonesia (UI) memutuskan Buat menangguhkan gelar doktor Menteri Kekuatan dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai tuai kontroversi publik. UI Tamat menyampaikan permintaan Ampun atas persoalan tersebut.

Permohonan Ampun itu disampaikan secara tertulis melalui Ketua Majelis Wali Amanat Yahya Cholil Staquf lewat surat edaran Nota Dinas UI Nomor: ND-539/UN2.MWA/OTL.01.03/2024.

Cek Artikel:  PAN Klaim Ridwan Kamil Mau Gaet Bima Arya Kepada Jadi Pasangannya di Pilkada Jabar

Dalam pernyataannya, UI dikatakan telah melakukan Pengkajian mendalam terhadap tata kelola penyelenggaraan Program Doktor (S3) di Sekolah Kajian Stratejik dan Dunia (SKSG) yang ditempuh Bahlil.

“Berdasarkan hal tersebut, maka UI memutuskan Buat menunda sementara (moratorium) penerimaan mahasiswa baru di Program Doktor (S3) SKSG hingga audit yang komprehensif terhadap tata kelola dan proses akademik di program tersebut selesai dilaksanakan,” kata Yahya dalam keterangannya, Rabu (13/11).

Dia menyebutkan bahwa UI menyiapkan Tim Penyelidikan Pengawasan Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari unsur Senat Akademik dan Dewan Guru Besar telah melakukan audit investigatif terhadap penyelenggaraan Program Doktor (S3) di SKSG yang mencakup pemenuhan persyaratan penerimaan mahasiswa, proses pembimbingan, publikasi, syarat kelulusan, dan Penyelenggaraan ujian.

Cek Artikel:  Pemprov Sulsel Maju Poles RSUD Haji Makassar Demi Layani Masyarakat

Langkah tersebut dilakukan Buat memastikan apakah proses pendidikan S3 yang ditempuh Bahlil di UI sudah berjalan

sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Sebagai bagian dari upaya ini, sesuai dengan tugas dan kewajibannya, Dewan Guru Besar (DGB) UI akan melakukan sidang etik terhadap potensi pelanggaran yang dilakukan dalam proses pembimbingan mahasiswa Program Doktor (S3) di SKSG,” katanya.

Langkah tersebut diambil Buat memastikan penyelenggaraan pendidikan di UI dilakukan secara profesional dan bebas dari potensi konflik kepentingan. 

Mungkin Anda Menyukai