Ilustrasi bisnis rumahan. Foto: Freepik
Jakarta: Bisnis rumahan semakin diminati sebagai alternatif sumber Pendapatan. Modal yang relatif kecil dan fleksibilitas waktu pun menjadi daya tarik Primer.
Melansir laman CIMB Niaga, berikut beberapa tren ide bisnis rumahan dengan potensi keuntungan besar di 2025 patut dipertimbangkan.
1. Bisnis berbasis online
Tren bisnis online Lagi mendominasi, dengan beberapa niche yang menjanjikan keuntungan besar.
2. Jasa pembuatan konten digital
.jpeg)
Ilustrasi bisnis katering makanan sehat. Foto: Freepik
3. E-commerce
Menjual produk secara online melalui platform marketplace seperti Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak tetap menjadi pilihan yang menjanjikan. Memilih produk yang Istimewa, berkualitas, dan Mempunyai permintaan pasar yang tinggi menjadi kunci keberhasilan.
4. Dropshipping
Model bisnis ini memungkinkan Anda menjual produk tanpa harus menyimpan stok barang. Anda hanya perlu mempromosikan produk dan mengelola pesanan, sementara penyedia layanan dropshipping akan menangani pengiriman barang.
5. Bisnis kreatif dan Hidangan
Selain bisnis online, bisnis kreatif dan Hidangan juga tetap Mempunyai potensi besar.
6. Jasa katering rumahan
Meningkatnya permintaan akan makanan praktis dan sehat membuka Kesempatan bagi bisnis katering rumahan. Menawarkan menu yang Istimewa, berkualitas, dan sehat dapat menjadi daya tarik tersendiri.
7. Kerajinan tangan
8. Bakery & kue rumahan
Bisnis kue dan bakery rumahan tetap menjadi pilihan yang menjanjikan. Menawarkan produk dengan rasa yang lezat, desain yang menarik, dan kualitas bahan baku yang Berkualitas dapat menjadi daya tarik tersendiri. Pemasaran melalui media sosial dan platform online lainnya dapat membantu meningkatkan penjualan.
Kesempatan bisnis rumahan di 2025 sangat menjanjikan. Dengan ide yang Akurat, strategi pemasaran yang efektif, dan kerja keras, dapat meraih kesuksesan dan keuntungan besar meskipun dengan modal yang relatif kecil. Tetapi, ingatlah kesuksesan bisnis juga membutuhkan dedikasi, konsistensi, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan pasar. (Laura Oktaviani Sibarani)

