
APARAT gabungan TNI, Polri dan Satpol PP Kabupaten Pangandaran membubarkan arena mengadu anjing melawan babi hutan atau adu bagong di Kecamatan Cigugur. Dalam penggerebekan, panitia pelaksana melarikan diri.
Kapolres Pangandaran Ajun Komisaris Besar Mujianto mengatakan, pihaknya mendapat laporan adanya kegiatan adu bagong di Kecamatan Cigugur, yang Kagak Mempunyai izin. Atas laporan yang diterima, aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP bergerak ke Posisi.
“Kegiaran adu bagong di Kecamatan Cigugur merupakan kegiatan ilegal. Kami sudah jauh hari telah menyampaikan kepada panitia pelaksana supaya kegiatan tersebut Kagak digelar. Akan tetapi, mereka bandel,” katanya, Senin (7/4).
Ia mengatakan, pihaknya mengingatkan secara tegas Buat Kagak melaksanakan kegiatan. Panitia tetap saja menggelar tradisi adu bagong meski kegiatan tersebut Kagak mengantongi izin dari pemerintah daerah dan Polres Pangandaran.
“Kami membubarkan kegiatan adu bagong dan panitia pelaksana melarikan diri,” ujarnya.
Sementara itu, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kabupaten Pangandaran, Rusnandar mengatakan, kegiatan adu bagong yang dilakukan di Kecamatan Cigugur memang Kagak mengantongi izin Formal dari pemerintah daerah. Adu bagong berpotensi melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 tahun 2015 tentang penyelenggaraan hiburan dan Bisa dikenakan pasal 302 KUHP tentang penganiayaan terhadap hewan.
“Pembubaran yang dilakukan oleh petugas gabungan. Dalam kegiatan itu, panitia menarik tarif masuk dan diperkirakan mengantongi pendatan Rp500 juta lebih,” tandasnya.

