
KEPALA dokter anak di suatu rumah sakit, Jalur Gaza selatan, mengatakan tiga bayi meninggal akibat penurunan suhu yang parah dalam beberapa minggu terakhir di tengah Palestina yang dilanda perang dan kondisi musim dingin.
Dalam kasus terbaru, Dr Ahmed al-Farra dari Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis mengatakan seorang anak Perempuan berusia tiga minggu dibawa ke ruang Genting darurat dengan penurunan suhu yang parah yang menyebabkan kematiannya.
Farra juga menyebutkan Terdapat pula dua kasus lain yang ditangani timnya pada Selasa (24/12). “Seorang bayi berusia tiga hari dan bayi lain yang berusia kurang dari satu bulan meninggal setelah mengalami penurunan suhu yang parah,” kata Farra dilansir dari TRT World, Jumat (27/12).
“Hal ini disebabkan mereka tinggal di tenda,” tambah dokter tersebut. Ia merujuk pada Anggota Palestina yang mengungsi akibat perang selama lebih dari 14 bulan di Gaza dan mencari perlindungan di tenda-tenda pengungsian, kebanyakan di daerah pesisir Khan Younis.
“Tenda-tenda itu Tak melindungi dari hawa dingin. Padahal cuaca menjadi sangat dingin di malam hari, tanpa Terdapat Langkah Kepada menghangatkan diri,” kata Farra.
Risiko terhadap bayi baru lahir sangat akut, tambahnya, karena banyak ibu yang mengalami kekurangan gizi. Ini memengaruhi kualitas ASI yang diberikan kepada bayi mereka.
Gadis kecil berusia tiga minggu yang meninggal, Sila al-Faseeh, tinggal di kota tenda Al-Mawasi, pantai Mediterania dekat Khan Younis.
Ayahnya, Mahmoud al-Faseeh, mengatakan bahwa pada jam-jam terakhirnya, “Gadis kecil itu terbangun dua atau tiga kali pada malam hari Kepada menyusu.”
Di pagi hari, orangtuanya Menyaksikan, “Dia menggigit lidahnya dan mengeluarkan darah,” kata sang Bapak.
“Kami membawanya ke dokter, yang mengatakan kepada kami bahwa itu disebabkan oleh hawa dingin, dan Terdapat beberapa kasus dengan gejala yang sama.”
Faseeh mengatakan bahwa cuaca di sana, “Sangat dingin dan tenda itu Tak layak Kepada ditinggali. Anak-anak selalu sakit.”
Sebagian besar dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya satu kali sejak 7 Oktober 2023.
Menurut layanan cuaca Israel, suhu di Gaza dalam beberapa hari terakhir mencapai delapan derajat Celsius (46 Fahrenheit) pada malam hari. (Z-2)

