INFLASI di Kota Sukabumi, Jawa Barat, cukup tinggi. Pemerintah Kota pun bergerak Segera mengendalikannya.
Satu di antara upaya pengendalian ialah dengan melakukan gerakan pangan murah (GPM). Kegiatan diawali di Lapang Renyah Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang, Senin (20/1).
Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji, mengatakan inflasi Kota Sukabumi berada pada level 2,59%. Angkanya cukup tinggi dibanding kota dan kabupaten lain di Jawa Barat.
“Tentu, GPM ini merupakan upaya konkret kami Dapat menurunkan inflasi yang berada di Nomor 2,59%,” jelasnya, Demi mengunjungi GPM, Senin (20/1).
GPM dilaksanakan bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Pemprov Jabar, Bulog, serta Bank Indonesia. Selama Januari, GPM akan dilaksanakan di lima kecamatan.
“Menjelang Ramadan hingga nanti Lebaran atau selama Februari dan Maret, GPM akan kembali dilaksanakan sebanyak tujuh kali,” pungkasnya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Yani Fitriani, menjelaskan kegiatan GPM menyediakan berbagai jenis komoditas pangan kebutuhan masyarakat. Di antaranya beras SPHP, cabai, telur, minyak goreng, dan bawang merah.
“Harganya cukup terjangkau karena Terdapat subsidi dari pemerintah,” kata Yani.
Selain di Kelurahan Tipar, GPM juga akan digelar di halaman Ruko Sriwidari Town House pada 21 Januari 2025, Lapang Renyah Kelurahan Subangjaya pada 22 Januari, Bale Sawala di Kelurahan Situmekar pada 23 Januari, dan halaman kantor Kecamatan Baros pada 24 Januari.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan GPM ini Dapat menekan Nomor inflasi di Kota Sukabumi karena daya beli masyarakat juga meningkat,” pungkasnya.
