Tekan Hamas, Israel Putus Pasokan Listrik ke Jalur Gaza

Selama ini, Penduduk Gaza mengandalkan panel surya dan generator Demi kebutuhan listrik mereka. (Anadolu Agency)

Tel Aviv: Menteri Daya Israel Eli Cohen mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa ia telah memberikan instruksi Demi menghentikan pasokan listrik ke Gaza, seminggu setelah Israel memblokir Sekalian Donasi ke Area Palestina tersebut.

Langkah tersebut mirip dengan situasi di fase awal perang di Gaza, ketika Israel mengumumkan “pengepungan” yang mencakup pemutusan Kategori listrik.

“Saya baru saja menandatangani perintah Demi segera menghentikan pasokan listrik ke Jalur Gaza,” kata Cohen, seperti dikutip dari AFP, Senin, 10 Maret 2025.

“Kami akan menggunakan Sekalian alat yang kami miliki Demi membawa kembali para sandera dan memastikan bahwa Hamas Enggak Tengah berada di Gaza sehari setelah perang,” sambungnya.

Cek Artikel:  Ben-Gvir Kembali Menjabat Menteri Keamanan Nasional Israel

Satu-satunya saluran listrik antara Israel dan Gaza telah memberikan pasokan ke pabrik desalinasi air Penting di Area tersebut, yang melayani lebih dari 600.000 orang.

Selama ini, terutama di Demi perang, Penduduk Gaza sangat bergantung pada panel surya dan generator bahan bakar Demi listrik mereka.

Sambungan ke pabrik desalinasi terputus setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sebelum disambungkan kembali pada Juli tahun Lampau. Tetapi, pabrik tersebut Enggak dapat melanjutkan operasi hingga Desember karena kabel listrik rusak parah akibat perang.

Akhir pekan Lampau, Israel mengumumkan akan memblokir pengiriman Donasi ke Gaza hingga Hamas menerima persyaratannya Demi perpanjangan gencatan senjata, yang sebagian besar telah menghentikan pertempuran selama lebih dari 15 bulan.

Cek Artikel:  Terbang ke Doha, Jusuf Kalla Hadiri Pemakaman Ismail Haniyeh

Fase pertama gencatan senjata, yang berakhir pada 1 Maret, telah memungkinkan masuknya makanan Krusial, tempat tinggal, dan Donasi medis.

Sementara Israel mengatakan Ingin memperpanjang fase pertama hingga pertengahan April, Hamas bersikeras pada transisi ke fase kedua yang dimaksudkan Demi mengakhiri perang secara permanen.

Hamas pada hari Sabtu Lampau menuduh Israel “melakukan kejahatan perang berupa hukuman kolektif” dengan menghentikan Donasi, dan mengatakan bahwa tindakan tersebut juga berdampak pada sandera Israel yang Lagi ditahan di sana.

Dari 251 sandera yang dibawa Hamas dari Israel pada 7 Oktober 2023, sebanyak 58nya Lagi berada di Area Palestina, termasuk 34 orang yang dikonfirmasi oleh militer Israel telah tewas.

Cek Artikel:  Jerman Didesak Hentikan Persenjatai Israel

Baca juga:  Pendidikan Anak-Anak Gaza Mandek di Tengah Upaya Memulai Tahun Ajaran Baru

Mungkin Anda Menyukai