PROGRAM bayi tabung (IVF) menjadi Cita-cita banyak Kekasih yang kesulitan Mempunyai anak. Tetapi, dokter spesialis kandungan, Mila Maidarti, menegaskan bahwa keberhasilan bayi tabung Bukan hanya bergantung pada kualitas embrio, tetapi juga kondisi rahim dan sperma.
“Embrio berkualitas Bukan menjamin kehamilan Apabila rahim Bukan mendukung,” ujar Mila di Jakarta Pusat, Jumat (21/2). Ia menjelaskan beberapa gangguan rahim yang Dapat menghambat implantasi embrio:
Selain kondisi rahim, Mila menyoroti peran sperma dalam keberhasilan IVF. Ia menjelaskan bahwa kualitas sperma Bukan hanya dinilai dari jumlah, bentuk, dan pergerakan, tetapi juga dari kualitas DNA.
“Kami melakukan pemeriksaan fragmentasi DNA sperma Demi menilai kualitasnya secara mendalam,” jelasnya. Sperma dengan tingkat fragmentasi DNA tinggi Dapat menyebabkan kegagalan pembuahan, keguguran, atau gangguan perkembangan janin.
Teknologi bayi tabung Lalu berkembang, tetapi Bukan Segala masalah infertilitas dapat diatasi dengan metode ini. Mila menegaskan pentingnya konsultasi dengan dokter spesialis sebelum menjalani program IVF.
“Pasien perlu memahami bahwa bayi tabung bukan jaminan kehamilan. Banyak Unsur yang harus diperhitungkan,” ujarnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh Demi menilai kondisi rahim, sperma, serta Unsur lain yang mempengaruhi keberhasilan IVF.
Meskipun Bukan selalu berhasil dalam satu kali percobaan, Mila mendorong Kekasih Demi tetap berjuang. Banyak Kekasih akhirnya berhasil hamil setelah beberapa kali mencoba atau menggunakan metode lain.
“Setiap Kekasih punya perjalanan Spesial dalam mendapatkan keturunan,” tutupnya. “Kami siap mendampingi dan mendukung mereka dalam proses ini.” (Z-10)
